Polisi Bongkar Peredaran Lobster Ilegal di Tangerang, 2 Orang Ditangkap

detik.com
2 jam lalu
Cover Berita
Jakarta -

Polres Metro Tangerang Kota berhasil mengungkap kasus dugaan penjualan 30.000 benih bening lobster (BBL) jenis pasir ilegal. Dalam pengungkapan ini, dua orang pelaku diamankan.

"Dalam pengungkapan tersebut, petugas mengamankan dua orang terduga pelaku, masing-masing berinisial AA (31) dan AR (29)," ujar Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Raden Muhammad Jauhari, dalam keterangannya, Jumat (26/12/2025).

Baca juga: Peneror Bom ke Sekolah Depok Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara

Kasus ini diungkap Unit 4 Krimsus Satreskrim Polres Metro Tangerang Kota yang dipimpin AKP Rahis Fadhlillah. Polisi bergerak setelah menerima laporan masyarakat terkait aktivitas mencurigakan pengelolaan BBL ilegal.

Penggerebekan dilakukan di Perum Duta Gardenia Cluster Mediterania, Jurumudi, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Kamis (25/12) sekitar pukul 13.00 WIB. Polisi mendapati kedua pelaku tengah menyiapkan BBL ilegal yang akan dikirim ke luar negeri.

"Kedua pelaku didapati tengah melakukan pengelolaan benih bening lobster tanpa dilengkapi dokumen perizinan yang sah yang akan di kirim ke Singapura," tuturnya.

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Raden Muhammad Jauhari mengatakan para pelaku diduga melanggar ketentuan tindak pidana di bidang perikanan. Sebanyak 30.000 ekor benih bening lobster ilegal diamankan.

"Dari hasil pemeriksaan di lokasi, kami menemukan ribuan benih bening lobster jenis pasir yang tidak dilengkapi dokumen resmi. Total sebanyak sekira 30.000 ekor BBL berhasil kami amankan," jelasnya.

Selain itu, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti lainnya. Di antaranya, berupa empat koper, tabung oksigen, handphone, buku tabungan, serta perlengkapan lain yang diduga digunakan dalam aktivitas penjualan dan distribusi benih lobster ilegal.

"Pengungkapan ini merupakan komitmen Polres Metro Tangerang Kota dalam mendukung upaya perlindungan sumber daya kelautan dan perikanan, serta menindak tegas praktik ilegal yang merugikan negara," ucapnya.

Baca juga: Polres Tangerang Kota Dirikan Posko Pengawasan Truk Tambang Saat Nataru

Saat ini, polisi masih melakukan gelar perkara dan berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk penanganan lebih lanjut.

Atas perbuatannya, kedua pelaku dijerat melanggar Pasal 92 jo Pasal 26 ayat (1) dan/atau Pasal 88 jo Pasal 16 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, sebagaimana telah diubah dalam Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja. Kedua pelaku terancam hukuman 8 tahun penjara, dengan kerugian negara mencapai Rp 3,3 miliar.

Polisi mengimbau masyarakat tak ragu melapor jika mengetahui adanya aktivitas ilegal dan segala bentuk gangguan kamtibmas di lingkungan sekitar, dengan menghubungi call center 110 atau layanan aduan masyarakat Polres Metro Tangerang Kota di Nomor WhatsApp 0822-11-110-110 layanan gratis dan bebas pulsa.




(amw/amw)

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Polisi Tetapkan Pria yang Ancam Bom 10 Sekolah di Depok Sebagai Tersangka
• 2 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
DKI kemarin, perayaan Natal hingga Planetarium Jakarta kembali dibuka
• 16 jam laluantaranews.com
thumb
Harga BBM Seluruh SPBU Hari Ini Jumat 26 Desember 2025, Lengkap Pertamina, Shell, BP-AKR, hingga Vivo
• 13 jam lalutvonenews.com
thumb
Pernyataan Lawas Aura Kasih soal Pelakor Kembali Viral, Singgung Soal Perasaan Tak Bisa Dicegah
• 18 jam laluviva.co.id
thumb
Puluhan Rumah di Pati Rusak Disapu Angin Puting Beliung
• 2 jam lalutvonenews.com
Berhasil disimpan.