Akibat Pemanasan Global, Iklim Hutan Amazon Berubah Jadi Hipertropis

mediaindonesia.com
8 jam lalu
Cover Berita

HUTAN hujan Amazon sedang bergerak menuju kondisi yang disebut iklim hipertropis. Ini adalah keadaan iklim yang lebih panas dan lebih kering dibanding iklim tropis yang selama ini dikenal. Perubahan ini dipicu oleh pemanasan global yang terus meningkat.

Musim Kering yang Panjang

Iklim hipertropis ditandai oleh suhu tinggi yang berlangsung lama serta musim kering yang semakin panjang. Hujan tidak lagi turun secara teratur, sehingga tanah kehilangan kelembapan dalam waktu lama. Kondisi ini sangat berbeda dari iklim Amazon yang biasanya lembap sepanjang tahun.

Saat tanah mengering, pohon-pohon kesulitan menyerap air. Untuk bertahan hidup, daun menutup pori-porinya agar air tidak cepat hilang. Namun, langkah ini membuat pohon sulit menyerap karbon dioksida yang dibutuhkan untuk tumbuh dan memperbaiki diri.

Panas ekstrem juga bisa merusak sistem aliran air di dalam pohon. Udara dapat masuk ke saluran air tanaman, sehingga aliran air terhambat. Jika hal ini terjadi terlalu sering, pohon bisa mati meski masih berdiri tegak.

Banyak jenis pohon Amazon tidak dirancang untuk menghadapi kekeringan panjang. Spesies yang tumbuh cepat dan membutuhkan banyak air menjadi paling rentan. Jika kondisi ini berlanjut, komposisi hutan bisa berubah secara drastis.

Lemah Serap Karbon

Perubahan iklim ini juga melemahkan peran Amazon sebagai penyerap karbon. Selama ini, hutan Amazon membantu menahan laju perubahan iklim dengan menyerap karbon dioksida dari udara. Namun, saat pohon stres atau mati, kemampuan ini menurun bahkan bisa berbalik menjadi sumber emisi karbon.

Selain itu, iklim hipertropis berpotensi mengganggu siklus hujan alami. Musim hujan bisa semakin pendek, sementara musim kering semakin panjang dan berat. Hal ini memperparah tekanan pada tumbuhan, hewan, dan manusia yang bergantung pada hutan.

Dampaknya tidak hanya dirasakan di Amazon. Hutan ini memengaruhi pola cuaca di Amerika Selatan dan berperan penting dalam keseimbangan iklim global. Jika Amazon melemah, efeknya bisa menjalar ke berbagai belahan dunia.

Masa depan Amazon sangat bergantung pada upaya manusia menekan emisi gas rumah kaca. Jika pemanasan global terus dibiarkan, iklim hipertropis bisa menjadi kondisi permanen. Hal ini akan mengancam keberlangsungan salah satu ekosistem terpenting di Bumi.

Sumber: Berkeley News, Live Science, Euronews.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Atalia Praratya Dijodoh-jodohkan dengan Dedi Mulyadi Meski Belum Cerai dari Ridwan Kamil, Berawal dari Hal ini
• 16 jam lalugrid.id
thumb
Media Inggris Sarankan Klub Arab Saudi Datangkan Pemain Indonesia, Ini Alasannya
• 18 jam lalukompas.tv
thumb
Dunia Masih Panas, Kim Jong Un Minta Perbanyak Produksi Rudal di 2026
• 14 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Mengenal Kurikulum Berbasis Cinta, Pentingnya Karakter hingga Budaya Belajar
• 15 jam lalufajar.co.id
thumb
Apa yang Terjadi Saat Gedung Parkir 2 Lantai di Koja Roboh?
• 36 menit lalukompas.com
Berhasil disimpan.