9 Korban TPPO di Kamboja Dipulangkan ke Tanah Air, Bareskrim Polri: Bekerja Sebagai Admin

tvonenews.com
5 jam lalu
Cover Berita

Jakarta, tvOnenews.com - Bareskrim Polri bekerja sama dengan sejumlah stakeholder berhasil memulangkan sembilan orang pekerja migran Indonesia (PMI) yang diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di negara Kamboja.

Kabareskrim Polri, Komjen Syahardiantono mengatakan, para PMI ini dipulangkan dari Kamboja, tiba di Indonesia sekitar jam 08.00 WIB.

“Alhamdulillah sudah bisa dijemput dari Kamboja dengan selamat, berjumlah sembilan orang. Tentunya ini bukanlah kerja sendirian dari tim Desk Tenagakerjaan, melainkan ini merupakan kinerja sinergi dari seluruh stakeholder yang terkait. Dari Kementerian Luar Negeri, KBRI Phnom Penh, dan BP2MI, tentunya juga dengan instansi terkait lainnya,” kata Syahardiantono, di Bareskrim Polri, Jumat (26/12/2025).

Dalam kesempatan yang sama, Dirtipidter Bareskrim Polri, Brigjen Moh. Irhamni menyebutkan, kasus ini terungkap usai ada laporan pengaduan masyarakat, yakni orang tua korban ke Desk Tenagakerjaan Bareskrim Polri pada 8 Desember 2025.

“Serta informasi dari media sosial tentang adanya dugaan TPPO terhadap warga negara Indonesia yang dipaksa bekerja sebagai admin judi online (Judol) atau scammer serta mengalami kekerasan fisik. Para korban juga sempat membuat video viral di media sosial terkait unggahan para korban yang memohon bantuan agar bisa dipulangkan ke Indonesia,” terang Irhamni.

Selanjutnya pada 15 Desember 2025, tim penyelidik berkoordinasi untuk melakukan penyelidikan dan memberikan upaya pertama yaitu pertolongan kepada para korban serta berkoordinasi dengan otoritas imigrasi Kamboja untuk dapat sesegera mungkin memulangkan para korban ke tanah air.

“Dari hasil koordinasi dan penyelidikan ditemukan sembilan korban, yang di antaranya tiga orang perempuan dan enam orang laki-laki yang berasal dari wilayah Jawa Barat, Jakarta, Sumatera Utara, dan Sulawesi Tenggara,” jelas Irhamni.

Sementara itu Irhamni menuturkan sembilan orang tersebut berhasil lari dan menyelamatkan diri dari lokasinya bekerja. Para korban mengaku selalu mendapatkan perlakuan kekerasan, baik fisik maupun psikis di tempat mereka bekerja.

“Para korban saling bertemu pada saat melaporkan diri ke KBRI Kamboja pada akhir bulan November 2025 dan selanjutnya memutuskan untuk tinggal bersama karena mereka ketakutan dan tidak mau kembali ke tempat mereka bekerja,” jelas Irhamni.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Israel Lancarkan Serangan Udara di Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
• 8 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Pendaki Perempuan di Merbabu yang Tersambar Petir Tewas
• 19 jam laludetik.com
thumb
Waspada Titik Rawan Kecelakaan Saat Libur Peralihan Tahun 2025-2026
• 17 jam lalukompas.id
thumb
Peringatan 13 Tahun Jokowi Masuk Gorong-Gorong: Momen Ikonik yang Mengubah Wajah Politik Indonesia
• 9 jam lalusuara.com
thumb
Rute Transjakarta ke Ragunan, Destinasi Favorit Akhir Tahun di Jakarta
• 17 jam lalutvonenews.com
Berhasil disimpan.