Putra mantan Perdana Menteri Bangladesh, Tarique Rahman, resmi kembali ke negaranya, pada Kamis, 25 Desember 2025 pagi. Rahman kembali setelah menjalani masa pengasingan selama lebih dari 17 tahun di Inggris.
Rahman mendarat di Bandara Internasional Hazrat Shahjalal, Dhaka, dengan pengawalan keamanan yang sangat ketat. Kepulangan Tarique Rahman ini terjadi di tengah masa transisi politik Bangladesh yang cukup krusial.
Saat ini, negara tersebut dipimpin oleh pemerintahan sementara di bawah kendali Muhammad Yunus yang tengah berupaya memulihkan stabilitas nasional. Kepulangan tokoh penting ini dinilai akan membawa dampak signifikan terhadap dinamika politik negara tersebut menjelang pelaksanaan pemilihan umum nasional.
Sebagai Ketua Umum Sementara Partai Nasionalis Bangladesh, Rahman dianggap sebagai salah satu figur terkuat dalam kancah politik saat ini. Kehadirannya diprediksi akan mengubah peta persaingan dalam kontestasi pemilu yang dijadwalkan berlangsung pada 12 Februari mendatang.
Agenda pertama Rahman setibanya di Dhaka adalah mengunjungi sang ibu, Khaleda Zia, yang juga merupakan mantan Perdana Menteri Bangladesh. Saat ini, Khaleda Zia dilaporkan tengah dalam kondisi kritis dan sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Pemerintahan sementara menghadapi tantangan besar untuk mengembalikan demokrasi penuh di tengah gejolak politik yang terjadi. Kembalinya Rahman diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam proses pemulihan demokrasi di negara Asia Selatan tersebut.
(Daffa Yazid Fadhlan)


