Jakarta, tvOnenews.com - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kepulauan Seribu resmi menutup Bulan Dana PMI Tahun 2025 dengan total terkumpul sebesar Rp33.901.735.
Penyerahan dana dilakukan langsung oleh Ketua PMI Kepulauan Seribu, Ahmad Furqon kepada Ketua PMI DKI Jakarta, Beky Mardani.
Penyerahan dana dilakukan dalam rangkaian acara Penutupan Bulan Dana PMI Kepulauan Seribu 2025 sekaligus dirangkaikan dengan pelantikan pengurus baru PMI Kabupaten Kepulauan Seribu periode 2025–2027.
Furqon menyampaikan komitmennya untuk memperkuat peran kemanusiaan PMI khususnya selama momen libur panjang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Ia memastikan seluruh relawan PMI Kepulauan Seribu telah disiagakan disejumlah posko wisata untuk membantu wisatawan yang membutuhkan pertolongan pertama di pulau-pulau wisata.
“Relawan PMI Kepulauan Seribu sudah kami tugaskan di posko-posko Natal dan Tahun Baru untuk memberikan layanan pertolongan pertama bagi wisatawan apabila diperlukan,” kata Furqon kepada awak media, Jakarta, Jumat (26/12/2025).
Sementara itu, Beky mengatakan bahwa libur panjang Nataru tidak menjadi kekhawatiran bagi PMI DKI Jakarta dalam memenuhi kebutuhan stok darah di Ibu Kota dan sekitarnya.
Meski banyak masyarakat memanfaatkan momen Nataru untuk berlibur, ketersediaan darah dipastikan tetap aman.
PMI DKI Jakarta, kata Beky, setiap hari memasok sekitar 1.200 kantong darah untuk melayani lebih dari 400 rumah sakit di Jakarta dan wilayah sekitarnya. Untuk menjaga pasokan tersebut,
PMI tetap membuka layanan donor darah di markas PMI provinsi maupun kota, serta mengerahkan 10 unit donor darah mobile yang beroperasi di berbagai lokasi.
“Stok darah Jakarta dan sekitarnya aman. Dari sisi pasokan kami jamin, dari sisi keamanan darah juga kami pastikan karena harus bebas penyakit. Ini berkat partisipasi para pendonor sukarela yang datang ke markas maupun melalui unit mobile,” kata Beky.
Ia menambahkan, berdasarkan pengalaman selama ini, libur Natal dan Tahun Baru tidak memengaruhi aktivitas Unit Donor Darah PMI. Justru, potensi penurunan pendonor biasanya terjadi menjelang bulan Ramadan.
“Selama Nataru, aktivitas donor tetap berjalan normal. Yang kami siagakan adalah tim kesehatan, tim medis, dan ambulans di posko-posko karena adanya keramaian di titik-titik tertentu,” ujarnya.(ant/raa)
