ADA pemandangan yang tak biasa namun menghangatkan hati saat umat Katolik memadati Gereja St. Arnoldus Jansen Waikomo, Kamis, (25/12. Di tengah perayaan Hari Raya Natal yang khidmat, suara koor menggema indah. Namun, satu sosok di barisan tenor menarik perhatian, seorang anggota Kepolisian Resor Lembata turut bernyanyi bersama umat.
Ia adalah Aipda Hendrikus B. Atulolon, anggota Polres Lembata dengan NRP 81111227, yang sehari-hari bertugas di Bagian Logistik sebagai Paur Subbag Bekpal. Natal tahun ini, Hendrikus menjalani peran ganda menjaga keamanan gereja sekaligus mempersembahkan suara dalam tanggungan koor Lingkungan Santo Carolus Boromeus.
Hari itu, Hendrikus sejatinya mengantongi Surat Perintah Operasi Lilin 2025, bertugas melakukan pengamanan Natal di Gereja Waikomo. Pada misa pertama, ia berdiri bersama rekan-rekannya sebagai petugas pengamanan. Namun ketika misa kedua dimulai, ia berganti peran. Setelah mendapat izin dari Kapolsek Nubatukan, Ipda Marjuni, selaku ketua tim pengamanan, Hendrikus melangkah ke barisan koor.
“Sebagai umat Katolik, saya merasa terpanggil untuk tetap terlibat dalam kegiatan rohani, salah satunya melalui koor lingkungan,” tuturnya sederhana.
Baginya, kehadiran di koor bukan sekadar bernyanyi, melainkan bentuk kesaksian iman. “Di mata Tuhan, kita semua sama. Tidak ada perbedaan status sosial, jabatan, atau profesi,” lanjutnya.
Motivasi itu pula yang mendorongnya untuk memberi teladan, khususnya bagi kaum bapak di Lingkungan Santo Carolus Boromeus. Ia berharap keterlibatannya dapat membuka ruang partisipasi yang lebih luas, menumbuhkan keberanian umat untuk ambil bagian dalam pelayanan gereja.
Suara tenor Hendrikus berpadu dengan suara umat lainnya, menjelma menjadi persembahan Natal yang penuh makna. Di altar, doa-doa dipanjatkan, di bangku umat, rasa damai dan kebersamaan terasa kental.
UCAPAN TERIMA KASIH
Sekretaris Lingkungan Santo Carolus Boromeus, Oktavianus Taum, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh umat atas kebersamaan dalam persiapan koor Natal. Meski perjalanan latihan diwarnai dinamika, drama, dan tantangan, semuanya terbayar lunas saat koor tampil dengan baik dan menghidupkan suasana Natal yang khidmat.
“Ini bukan hanya tentang hasil, tetapi tentang kebersamaan, pengorbanan, dan kerelaan hati,” ungkapnya dalam pesan Natal lingkungan.
Sebuah pesan yang menegaskan bahwa Natal bukan sekadar perayaan, melainkan perjumpaan antara iman dan tugas, antara pelayanan dan pengabdian.
Di Gereja St. Arnoldus Jansen Waikomo, Natal 2025 menjadi saksi bahwa seragam dinas dan seragam koor tak harus dipisahkan. Keduanya dapat menyatu, menghadirkan pesan sederhana namun kuat, melayani Tuhan dan sesama dapat dilakukan di mana saja, dengan cara apa saja, selama lahir dari hati yang tulus. (E-2).

