JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbarui data dampak banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera. Hingga Sabtu (27/12/2025), jumlah korban meninggal dunia tercatat 1.137 jiwa, sementara 163 orang masih dilaporkan hilang.
Selain itu, 457 ribu warga terpaksa mengungsi akibat bencana hidrometeorologi yang terjadi sejak awal Desember.
Berdasarkan dashboard rekapitulasi BNPB, bencana banjir dan longsor berdampak pada 52 kabupaten/kota yang tersebar di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Baca Juga: 30.000 Lebih Nasabah Bank Mandiri yang Terdampak Bencana Sumatera Dapat Relaksasi Kredit
Skala dampak yang meluas menjadikan peristiwa ini sebagai salah satu rangkaian bencana paling mematikan di Sumatera dalam beberapa tahun terakhir.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan, operasi pencarian dan pertolongan masih terus dilakukan di sejumlah wilayah yang masih memiliki daftar pencarian orang.
Tim gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, serta relawan diterjunkan untuk menyisir lokasi terdampak banjir dan longsor.
“Jumlah korban hilang terus berkurang seiring intensifnya operasi pencarian di lapangan,” ujar Abdul Muhari dalam keterangan harian BNPB.
Selain korban jiwa, dampak kerusakan fisik tercatat sangat besar. BNPB mencatat 157.838 unit rumah mengalami kerusakan, dengan rincian 47.165 rumah rusak berat, 33.276 rusak sedang, dan 77.397 rusak ringan.
Kerusakan permukiman ini tersebar di kawasan pesisir, dataran rendah, hingga wilayah perbukitan yang terdampak longsor.
Kerusakan juga melanda berbagai fasilitas publik. Sebanyak 3.188 unit fasilitas pendidikan dilaporkan rusak, disusul 215 fasilitas kesehatan seperti puskesmas, serta 806 rumah ibadah.
Di sektor infrastruktur, tercatat 98 jembatan putus dan 101 ruas jalan terputus, yang sempat menghambat mobilitas warga dan distribusi bantuan.
Baca Juga: Pencarian Korban Bencana Sumatera, 163 Orang Masih Hilang
Data BNPB menunjukkan, sejumlah daerah mencatat jumlah korban meninggal tertinggi. Aceh Utara menjadi wilayah dengan korban jiwa paling banyak, disusul Agam, Tapanuli Tengah, Aceh Tamiang, dan Tapanuli Selatan.
Tingginya korban di wilayah tersebut dipengaruhi oleh kombinasi banjir besar, longsor, serta kepadatan permukiman di daerah rawan bencana.
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV
- banjir Sumatera
- longsor Sumatera
- update banjir Sumatera 2025
- korban banjir Sumatera
- BNPB
- pengungsi banjir Sumatera




