10 Modus Penipuan Paling Banyak Kuras Rekening Warga RI, Waspada!

cnbcindonesia.com
7 jam lalu
Cover Berita
Foto: Infografis/ Waspada Modus Penipuan/ Ilham Restu

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada banyak modus penipuan yang beredar di ranah digital dan berujung pada kerugian finansial di Indonesia. Beberapa saat lalu, Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) mencatat 10 modus penipuan tertinggi di Tanah Air. Ternyata, peringkat pertama adalah penipuan yang terkait dengan transaksi belanja online.

"Paling banyak ini penipuan transaksi belanja," kata Kepala Departemen Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Rudy Agus P. Raharjo dalam Talkshow Registrasi Biometrik Face Recognition, di Jakarta, Rabu (17/12) lalu.


Laporan November 2024 hingga 30 November 2025 mencatat laporan terkait penipuan transaksi belanja mencapai 64.933 laporan dengan jumlah kerugian mencapai Rp 1,14 triliun.

Berikutnya adalah penipuan yang mengaku sebagai pihak lain atau fake call. Ada 39.978 laporan terkait kejahatan ini dengan kerugian total mencapai Rp 1,54 triliun.

Ketiga adalah penipuan investasi mencapai 24.803 laporan dengan total kerugian Rp 1.40 triliun.

Pilihan Redaksi
  • Hasil Audit Keluar, Ini Data Palsu Hasil Rekayasa Gibran di eFishery
  • Modus Penipuan Baru, Waspada WhatsApp Anda Dibajak
  • Kejagung Seret Pelanggar Aturan-Duit Negara Triliunan Rupiah Balik Kas

Berikut 10 besar modus scam dalam laporan tersebut.

1. Penipuan Transaksi Belanja (kerugian Rp 1,14 triliun)

2. Penipuan Mengaku Pihak Lain (kerugian Rp 1,54 triliun)

3. Penipuan Investasi (kerugian Rp 1,40 triliun)

4. Penipuan Penawaran Kerja (kerugian Rp 708,58 miliar)

5. Penipuan Melalui Media sosial (kerugian Rp 586,04 miliar)

6. Penipuan Mendapatkan Hadiah (kerugian Rp 226,94 miliar)

7. Phishing (kerugian Rp 605,48 miliar)

8. Social Engineering (kerugian Rp 388,94 miliar)

9. Pinjaman Online Fiktif (kerugian Rp 46,30 miliar)

10. APK via WhatsApp (kerugian Rp 137,45 miliar

Dalam kesempatan yang sama, dia juga memaparkan soal urgensi registrasi menggunakan biometrik. Registrasi ini direncanakan akan mulai diimplementasikan sepenuhnya pada 1 Juli 2026 mendatang.

Dia menjelaskan ada 61.341 nomor telepon yang dilaporkan terkait penipuan. Praktik ini mulai dari menawarkan investasi, penawaran kerja, berpura-pura menjadi pihak resmi, dan penipuan social engineering lewat SMS/WA dengan link berbahaya atau permintaan OTP.

"Terkait nomor telepon kita nerima 61.341. Masih kita verifikasi. Yang sudah jelas kami melaporkan ke Komdigi 22.933 nomor telepon/WA," kata Rudy.

Rudy mendesak untuk mengatasi masalah ini dengan cepat. Dengan begitu, nomor-nomor yang digunakan untuk penipuan tidak lagi bisa digunakan aksi kejahatan di masa depan.

Dalam pemaparannya, penggunaan verifikasi biometrik untuk pendaftaran kartu SIM bertujuan untuk menghindari digunakan orang lain. Selain itu bisa lebih mudah ditelusuri.

"Paling utamanya pencegahan. Kalau ada biometrik face recognition ini bisa diterapkan dan bener-bener valid, saya bangga sekali saya senang sekali. Praktis di belakang berkurang kerjaan saya," jelasnya.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Tiktok di Amerika Serikat Resmi Diakuisisi!

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kronologi 9 WNI Pekerja Scam Kamboja Kabur dan Pulang ke Indonesia
• 20 jam laluidntimes.com
thumb
Islah PBNU Tercapai, Guntur Romli: Berkah dan Damai di Hari Natal
• 11 jam lalufajar.co.id
thumb
Korlantas Polri Larang Kendaraan Sumbu Tiga Melintasi Jalan Tol Selama Libur Nataru 2025/2026
• 10 jam lalupantau.com
thumb
Patrick Dorgu Pecah Telur, Fans Manchester United Sindir Pemain Mahal Liverpool Florian Wirtz yang Masih Seret Gol
• 9 jam lalutvonenews.com
thumb
DPRD DKI Bakal Awasi Ketat Penerapan UMP Jakarta Rp 5,72 Juta
• 10 jam laludetik.com
Berhasil disimpan.