Jakarta, IDN Times - Seorang pejabat senior di Dewan Kedaulatan Transisi (TSC) Sudan menegaskan bahwa tidak akan ada negosiasi apa pun dengan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF), yang telah berperang dengan Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) selama lebih dari 2 tahun terakhir.
“Tidak ada gencatan senjata maupun perundingan dengan pihak pendudukan, dan perdamaian adil yang diinginkan Sudan akan dicapai melalui peta jalan dan visi rakyat dan pemerintahnya,” kata Malik Agar Ayyir, wakil ketua TSC, dalam sebuah pernyataan pada Kamis (25/12/2025), dikutip dari Al Jazeera.
Saat berbicara dengan para menteri dan pejabat negara di Port Sudan, kota di wilayah timur yang menjadi pusat pemerintahan, Ayyir juga menampik narasi bahwa perang tersebut bertujuan mewujudkan demokrasi. Sebaliknya, ia menggambarkan konflik itu sebagai perebutan sumber daya dan upaya mengubah demografi Sudan.



