Jangan Nyalahin Nasib! Begini Cara Biar Nggak Celaka di Jalan Gara-Gara Ngantuk

viva.co.id
3 jam lalu
Cover Berita

Jakarta, VIVA – Saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), arus mudik dan wisata dipastikan meningkat. Kondisi jalan yang padat, perjalanan panjang, serta jadwal yang padat sering membuat pengemudi memaksakan diri tetap berkendara meski tubuh sudah lelah.

Di sinilah bahaya microsleep mengintai. Microsleep adalah episode tidur singkat yang berlangsung dalam hitungan sepersekian detik hingga setengah menit. Meski sangat singkat, konsekuensinya bisa fatal karena saat microsleep terjadi, seseorang gagal merespons lingkungan di sekitarnya, bahkan meski matanya masih terbuka. Kondisi ini umumnya dipicu kurang tidur, tetapi tidak selalu demikian.

Baca Juga :
Ban Aus dan Jalan Basah, Kombinasi Paling Berbahaya di Musim Hujan
Mau Mesin Lebih Irit dan Tahan Lama? Kuncinya Ada di Oli

Banyak kasus menunjukkan microsleep juga dialami orang yang melakukan pekerjaan monoton dalam waktu lama. Ketika microsleep terjadi saat berkendara, bahkan hanya dalam hitungan detik, risikonya bisa berujung kecelakaan serius. Itulah sebabnya kondisi ini disebut sebagai salah satu faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas.

Dilansir VIVA Otomotif dari laman Kementerian Kesehatan, Sabtu 27 Desember 2025, secara umum, penyebab microsleep berhubungan erat dengan gangguan tidur yang membuat kualitas istirahat terganggu, pola kerja shift malam yang memaksa tubuh bekerja melawan ritme alami, kondisi tubuh yang memiliki “utang tidur” karena sering begadang, hingga efek samping dari pengobatan tertentu yang memicu kantuk berat.

Kombinasi faktor-faktor inilah yang kerap terjadi saat momen liburan, ketika banyak orang memaksakan perjalanan jauh tanpa persiapan istirahat yang cukup.

Microsleep juga bisa dikenali dari sejumlah tanda-tanda yang sebenarnya cukup jelas. Pengemudi biasanya mulai merasakan mata sangat berat hingga sulit dibuka, sering menguap, dan harus berkedip pelan atau berulang-ulang hanya untuk tetap terjaga.

Tak jarang, mereka kehilangan ingatan terhadap kejadian satu hingga dua menit terakhir dan bahkan tidak menyadari sesuatu baru saja terjadi di jalan. Kemampuan memahami informasi pun menurun, kepala tanpa sadar menunduk karena rasa kantuk, lalu tersentak bangun dengan gerakan tubuh tiba-tiba.

Jika gejala seperti ini muncul di balik kemudi, itu berarti tubuh sudah memberi sinyal bahaya.

Risikonya tidak main-main. Microsleep membuat pengemudi kehilangan kesadaran sesaat sehingga sangat berpotensi menyebabkan kecelakaan. Dalam kondisi normal, otak mampu menangkap dan memproses berbagai stimulus dengan baik. Namun saat kelelahan, konsentrasi menurun tajam dan otak hanya merespons stimulus yang sangat kuat, sementara situasi di jalan membutuhkan kewaspadaan penuh setiap detik.

Baca Juga :
Cara Bersihkan Jamur Kaca Mobil dengan Bahan Rumahan
Kebiasaan Sepele yang Bikin Pintu Mobil Baru Cepat Rusak
Hindari 4 Kesalahan Fatal Saat Mobil Terendam Banjir

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Jokowi Bakal Habiskan Malam Tahun Baru 2026 Bareng Cucu di Solo
• 18 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Gubernur Jateng Minta Tak Euforia di Malam Tahun Baru: Bisa Diisi Doa & Selawat
• 21 jam lalukumparan.com
thumb
Ketua Gerakan Bela Negara: Ayu Aulia Tim Kreatif Kami, Pelantikan Memang di Kantor Kemenhan
• 20 jam laluliputan6.com
thumb
Kapal Tenggelam di Perairan Pangkep, Tiga Penumpang Ditemukan Meninggal Dunia Termasuk Camat Liukang Tumpabiring
• 3 jam laluharianfajar
thumb
Momen Natal 2025, GMKI Minta Aparat Pastikan Keamanan Ibadah Masyarakat
• 19 jam lalutvonenews.com
Berhasil disimpan.