Berikut sejumlah kebiasaan yang sebaiknya dihindari oleh setiap pengguna Android agar pengalaman memakai ponsel tetap optimal dan aman.
Mengabaikan Pembaruan Sistem Selalu ada alasan untuk menginstal pembaruan perangkat lunak. Update Android tidak hanya memperkenalkan fitur baru namun memboyong hal lebih penting yaitu memperbaiki bug dan masalah keamanan.
Android akan memberi notifikasi saat pembaruan tersedia, namun pengguna sering menunda atau mengabaikannya karena takut memakan waktu atau mengganggu aktivitas. Sebagai pengingat, menjalankan versi lama dapat menyebabkan aplikasi tidak kompatibel dan sistem rentan terhadap serangan malware.
Jarang atau Tidak Pernah Restart Perangkat Pengguna kerap mengabaikan proses memulai ulang atau restart sederhana, meski tindakan ini membantu menghapus cache sistem, menutup proses aplikasi bermasalah, dan meningkatkan performa. Karenanya, ahli teknologi menyarankan untuk pengguna untuk melakukan restart ponsel setidaknya sekali seminggu agar operasi sistem tetap lancar.
Mengunduh Aplikasi dari Sumber Tidak Terpercaya Google Play Store memiliki lebih dari 2,6 miliar aplikasi, dan setiap aplikasi melalui pemeriksaan keamanan Play Protect. Saat pengguna mengunduh dari pihak ketiga atau toko tidak resmi, risiko aplikasi mengandung malware atau kode berbahaya meningkat drastis. Sebagai pengingat, aplikasi palsu berkemampuan mencuri data, memunculkan iklan berlebihan, atau bahkan mencuri informasi sensitif pengguna.
Tidak Mengatur Izin Aplikasi dengan Benar Saat memasang aplikasi, sebagian besar pengguna langsung mengizinkan segala permintaan akses tanpa mempertimbangkan kebutuhan terkait fitur tersebut. Misalnya, aplikasi senter tidak semestinya meminta akses lokasi atau kontak. Dengan demikian, memeriksa dan menyesuaikan izin setiap aplikasi membantu menjauhkan data pribadi dari penggunaan yang tidak perlu atau berisiko.
Mengabaikan Pengaturan Optimasi Baterai Android memiliki fitur Battery Saver yang membantu memperpanjang daya tahan baterai saat level rendah, namun banyak pengguna tidak memanfaatkannya. Karenanya, pengguna tidak perlu mengandalkan aplikasi pihak ketiga, dan cukup memanfaatkan pengaturan bawaan Android yang jauh lebih aman dan efektif dalam penghematan energi tanpa merusak kesehatan baterai.
Sering Mengosongkan Baterai hingga 0% dan Mengisi ke 100% Kebiasaan ini dapat mempercepat degradasi baterai lithium-ion. Ahli dan produsen ponsel sering menyarankan pengguna untuk menjaga tingkat baterai antara 50% hingga 80% untuk memperpanjang umur pakai dan mengurangi stres pada baterai.
Menyimpan Ponsel dengan Penyimpanan Hampir Penuh Saat kapasitas penyimpanan kian menipis, sistem bisa menjadi lambat, gagal menginstal pembaruan, atau tidak mampu menyimpan file baru. Dengan demikian, menjaga ruang penyimpanan minimal sekitar 10% dari total kapasitas sangat disarankan agar kinerja tetap lancar.
Menonaktifkan Semua Fitur Keamanan Membiarkan ponsel tanpa pengunci layar atau langkah keamanan seperti screen lock, PIN, biometrik, dan 2FA, akan membuat perangkat lebih mudah diakses pihak tidak bertanggung jawab. Hal ini menjadi masalah besar, terutama jika ponsel menyimpan data sensitif seperti email, kontak, atau akun keuangan.
Tidak Pernah Menghapus Cache Aplikasi dengan Benar Cache adalah data sementara yang membantu aplikasi berjalan lebih cepat. Menghapus cache terkadang dibutuhkan, tetapi melakukannya terlalu sering atau dengan aplikasi pihak ketiga tidak jelas justru tidak membantu performa dan berpotensi menyebabkan hilangnya data penting dari aplikasi yang sering digunakan.
Menghubungkan ke Komputer yang Tidak Dipercaya Menghubungkan ponsel ke komputer umum atau yang tidak terpercaya dapat membuka celah bagi perangkat lain untuk menanam malware atau mencuri data melalui kabel USB. Dengan demikian, pengguna perlu memastikan hanya untuk menggunakan perangkat aman dan milik sendiri untuk transfer data.
bgv Menjalankan Terlalu Banyak Aplikasi di Latar Belakang Android memang dirancang untuk multitasking, tetapi terlalu banyak aplikasi berjalan bersamaan dapat memperlambat sistem, menguras baterai, serta menghabiskan kuota data dan sumber daya lainnya. Menutup aplikasi yang tidak lagi digunakan sangat penting demi menjaga performa optimal.
Menggunakan Wi-Fi Publik tanpa Hati-Hati Wi-Fi publik kerap tidak terenkripsi, membuka peluang bagi peretas untuk menyadap data atau menjalankan serangan phishing. Karenanya, pengguna dianjurkan untuk menghindari melakukan transaksi penting seperti perbankan saat terhubung Wi-Fi publik, dan penggunaan VPN bisa menjadi langkah pengamanan tambahan.
Melupakan Cadangan Data Secara Rutin Sering kali pengguna lupa mencadangkan foto, pesan, atau dokumen penting. Tanpa backup, risiko kehilangan data akibat kerusakan perangkat, kesalahan update, atau kegagalan sistem akan lebih tinggi. Mengunggah data ke cloud atau komputer adalah langkah penting yang tidak boleh diabaikan.
Melakukan Root atau Jailbreak Memodifikasi sistem Android melalui root tidak hanya dapat membuka akses fitur lebih luas, juga menghilangkan proteksi keamanan bawaan dan berpotensi menyebabkan perangkat menjadi tidak stabil. Sebagai informasi, banyak produsen bahkan membatalkan garansi jika perangkat di-root.
Penggunaan ponsel Android lebih bijak bukan hanya soal menginstal aplikasi atau memilih fitur terbaru, tetapi juga menghindari kebiasaan yang merusak keamanan dan performa perangkat. Peringatan dalam daftar ini bisa membantu pengguna menjaga kesehatan smartphone agar tetap aman, cepat, dan tahan lama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




