Liputan6.com, Jakarta - Bentrokan kembali pecah di kawasan Arbes, Kota Ambon, tepatnya di sekitar Kampus UIN Abdul Muthalib Sangadji (UIN AMSA), Jumat (26/12/2025). Dua orang dilarikan ke rumah sakit akibat terkena panah dan bacokan parang.
Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi beredar. Dia meminta masyarakat menyerahkan kasus tersebut ke penegak hukum.
Advertisement
"Mari kita percayakan sepenuhnya proses penegakan hukum kepada pihak kepolisian,” ujarnya, Sabtu (27/12/2025).
Menurutnya, konflik yang terjadi di kawasan tersebut merupakan peristiwa berulang sehingga perlu penanganan komprehensif, baik dari aspek keamanan, hukum, maupun pendekatan sosial kemasyarakatan. Dia menegaskan, penetapan tersangka harus dilakukan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
"Jika alat bukti itu sudah diperoleh, saya yakin kepolisian akan menetapkan tersangka. Sampai saat ini, kepolisian masih memburu pelaku,” katanya.
Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena menyampaikan hal serupa. Dia meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi.
“Mari kita saling bergandengan tangan mewujudkan Kota Ambon yang aman dan damai. Jangan mau diprovokasi dengan diadu domba oleh siapa pun,” ujar Bodewin.
Dia mengingatkan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga stabilitas sosial, terutama dengan tidak menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya serta mengedepankan sikap saling menghormati dan toleransi.
“Imbauan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memperkuat persatuan dan menjaga suasana kondusif sehingga aktivitas masyarakat dapat berjalan dengan aman dan lancar,” ucapnya.



