JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani meminta pemerintah meningkatkan kualitas guru dan mengonsistensikan kurikulum pembelajaran di sekolah menyusul fenomena jebloknya nilai Tes Kemampuan Akademik (TKA) jenjang SMA.
Ia menilai, anjloknya nilai TKA membutuhkan pembenahan mendasar di bidang pendidikan dari hulu ke hilir.
"Tantangan di hulu harus dibenahi, seperti penguatan kualitas guru, konsistensi kurikulum, pembelajaran sains dan matematika, serta ekosistem sekolah yang mendukung," kata Lalu kepada Kompas.com, Sabtu (27/12/2025).
Adapun di hilir, pemerintah perlu memberikan berbagai kemudahan akses belajar.
Baca juga: Nilai TKA SMA 2025 Jeblok, Tanda Masalah Besar di Pendidikan Dasar
Salah satunya melalui kebijakan pemberian beasiswa, sesuai dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong keunggulan di bidang STEM.
var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=anggota dpr, TKA SMA jeblok, nilai tka minimal berapa, nilai tka adalah&post-url=aHR0cHM6Ly9uYXNpb25hbC5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8yNy8xNDIxMzA3MS9uaWxhaS10a2Etc21hLWplYmxvay1hbmdnb3RhLWRwci10aW5na2F0a2FuLWt1YWxpdGFzLWd1cnUtZGFuLWtvbnNpc3Rlbmthbg==&q=Nilai TKA SMA Jeblok, Anggota DPR: Tingkatkan Kualitas Guru dan Konsistenkan Kurikulum§ion=Nasional' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `"Visi itu adalah arah jangka panjang yang strategis, tetapi tetap harus ditopang oleh berbagai kebijakan, misalnya kebijakan beasiswa memudahan akses dan lain-lain di hilir," beber Lalu.
Lebih lanjut Lalu menyampaikan, anjloknya nilai TKA juga merupakan sinyal kendala struktural di dunia pendidikan di dalam negeri, terutama pada penguasaan konsep dasar dan kemampuan bernalar.
Menurutnya, masalah ini tidak bisa dilepaskan dari faktor pembelajaran yang belum merata kualitasnya, perubahan kurikulum yang belum sepenuhnya dipahami guru dan siswa, serta kesenjangan akses sarana belajar.
Baca juga: Hasil TKA SMA 2025 Jeblok, DPR: Harus Evaluasi Total!
"Jika asesmen menuntut kemampuan berpikir tingkat tinggi sementara fondasi literasi dan numerasi masih lemah, maka hasil yang kurang memuaskan, tentu menjadi konsekuensi yang logis," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menyarankan agar pemerintah melakukan pembenahan di jenjang pendidikan dasar.
Menurut Kepala Bidang Advokasi Guru P2G Iman Zanatul Haeri, hal ini diperlukan karena nilai Tes Kemampuan Akademik (TKA) jenjang SMA yang jeblok menandakan kemampuan siswa saat ini masih berada pada level dasar.
"Solusinya perbaikannya adalah dengan melakukan perbaikan di level dasar atau sekolah dasar karena capaian yang rendah ini juga membuktikan bahwa tingkat kemampuan matematik anak-anak kita ini juga masih di level yang dasar," kata Iman kepada Kompas.com, Rabu (24/12/2025).
Baca juga: Nilai Rerata Bahasa Inggris TKA SMA 2025 Hanya 24 dari 100, Apa Sebabnya?
Selain itu, melakukan peningkatan kompetensi guru.
Menurut Iman, kompetensi guru-guru harus diperbaiki dengan diikuti pelatihan-pelatihan serta peningkatan kesejahteraan.
Peningkatan kompetensi sangat mendesak untuk segera dilakukan sebagai solusi peningkatan kemampuan siswa.
"Solusinya menurut kami adalah peningkatan kapasitas guru dan saya kira ini sudah sangat mendesak. Syarat peningkatan kapasitas guru tentu saja adalah jaminan kesejahteraan, itu saya kira sangat penting bagi semua profesi," ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang




