Riset: 99 Persen Bakteri pada Talenan Kayu Mati Dalam Waktu 3 Menit

kumparan.com
4 jam lalu
Cover Berita

Talenan menjadi salah satu peralatan dapur yang wajib kita punya di rumah. Papan untuk memotong bahan-bahan ini memang tersedia dalam berbagai jenis bahan, namun salah satu yang paling populer digunakan andalan talenan kayu.

Sayangnya, beberapa orang meragukan fungsi talenan kayu ini karena dinilai lebih mudah rusak, menghitam, berjamur, hingga lembap dan menyebabkan kontaminasi silang akibat bakteri yang berkembang biak di dalamnya.

Dilansir website resmi IPB, Dosen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB University, Harum Fadhilatunnur, STP, MSc, menjelaskan talenan kayu dan plastik dapat menyerap sisa makanan dan air sehingga menciptakan lingkungan lembap yang menjadi "rumah" ideal bagi mikroba patogen seperti kapang atau bakteri untuk berkembang.

“Jika mikroba patogen, misalnya Salmonella, E. coli, atau Listeria monocytogenes, tumbuh di talenan dan mencemari makanan, maka berisiko menimbulkan gangguan kesehatan, mulai dari yang sifatnya jangka pendek seperti diare maupun jangka panjang akibat akumulasi mikotoksin,” jelasnya.

Kendati menurut penelitian dua ahli mikrobiologi pangan, Dean O. Cliver dan Nicky Lin dari University of Wisconsin menemukan bahwa bakteri pada talenan kayu akan mati hanya dalam waktu 3 menit. Sementara, bakteri pada talenan plastik mampu bertahan hidup lebih lama dan bahkan dapat berkembang biak.

Dalam risetnya, kedua ahli ini menguji talenan kayu dan plastik dengan menempatkan bakteri Salmonella, Listeria, dan E. coli. Ketiganya adalah bakteri penyebab keracunan makanan yang umum ditemukan pada daging mentah, sayuran terkontaminasi, dan bahan makanan lainnya.

Hasilnya, bakteri-bakteri tersebut hanya dapat bertahan hidup tidak lebih dari tiga menit. Consumers' Association of Penang menjelaskan lebih lanjut, pada talenan kayu, terutama berbahan kayu maple memiliki struktur berpori yang menyerap bakteri di bawah permukaan, memutus akses bakteri terhadap oksigen dan kelembapan. Setelah terperangkap, bakteri mulai mati dengan cepat.

Sebaliknya, pada talenan plastik yang telah tergores pisau dapat memerangkap kelembapan dan sisa bahan makanan sehingga menciptakan tempat ideal untuk bakteri berkembang biak. Bahkan setelah dibersihkan, goresan pada talenan plastik dapat menjadi tempat bakteri bersembunyi, bertahan hidup, dan bahkan berkembang biak meskipun sudah dibersihkan menggunakan sabun dan spons.

Maka itu, Harum menyarankan, sebaiknya gunakan talenan berbahan stainless steel karena tidak menyerap air sehingga bebas lembap dan minim risiko kontaminasi silang akibat bakteri.

Selain itu, ia juga menyarankan sebaiknya peralatan dapur satu ini langsung dicuci dengan air sabun dan air panas, lalu dikeringkan. Proses sanitasi dengan disinfektan seperti klorin, juga dapat dilakukan secara berkala.

Kemudian, Harum juga mengatakan, “Penggunaan talenan perlu dibedakan antara talenan khusus bahan mentah seperti daging dan ikan, dan talenan khusus bahan matang atau siap saji seperti buah dan sayur, untuk mencegah kontaminasi silang. Kita bisa gunakan bentuk atau warna talenan yang berbeda untuk masing-masing talenan agar mudah mengingatnya,” imbuhnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Ini 8 Titik Perayaan Malam Tahun Baru di Jakarta
• 21 jam lalumerahputih.com
thumb
Truk Sumbu 3 Dilarang Masuk Tol Selama Nataru, Polisi Siap Tilang
• 31 menit lalugenpi.co
thumb
Dirut Garuda (GIAA) Buka Suara soal Insiden Turbulensi GA 712 Jakarta-Sydney
• 8 jam laluidxchannel.com
thumb
Kebiasaan Buruk yang Harus Ditinggalkan Sebelum Memasuki 2026
• 11 jam lalubeautynesia.id
thumb
Pemerintah Uji Konsep Work From Mall, Pusat Belanja Disiapkan Jadi Ruang Kerja
• 12 jam lalukompas.tv
Berhasil disimpan.