Kebiasaan sederhana seperti menyikat gigi sering dianggap sepele, tetapi ternyata bisa berdampak besar bagi kesehatan anak bila tidak rutin dilakukan. Hal ini dialami oleh seorang anak laki-laki di Terengganu, Malaysia, yang harus menjalani pencabutan 12 gigi susu sekaligus akibat kerusakan gigi yang sudah sangat parah.
Dikutip dari Sin Chew Daily, anak tersebut memiliki kebiasaan tidur tanpa menyikat gigi setelah minum susu. Kebiasaan ini sudah berlangsung sejak ia masih bayi dan terus berlanjut hingga usia sekitar 4 tahun. Selain itu, aktivitas menyikat gigi juga tidak dilakukan secara teratur, sehingga sisa susu dan makanan menumpuk dan perlahan merusak gigi.
Tanda-tanda Masalah Gigi SeriusAwalnya, kondisi ini tidak langsung disadari. Namun, beberapa bulan sebelum tindakan medis dilakukan, sang anak mengalami beberapa tanda, seperti:
Mengeluhkan sakit kepala hebat saat bangun tidur
Pusing
Muntah
Nafsu makan menurun drastis
Akhirnya, sang ibu membawanya berobat ke beberapa klinik, tetapi kondisi anak tidak kunjung membaik. Anak tersebut kemudian menjalani pemeriksaan lanjutan seperti CT scan. Namun, hasilnya tidak menunjukkan adanya kelainan.
Setelah dilakukan evaluasi mendalam, akhirnya ditemukan beberapa kondisi yang cukup serius, yaitu:
Tekanan darah yang tidak normal
Adanya lubang kecil di jantung
Kerusakan gigi yang sudah mencapai saraf dan akar
Dokter menjelaskan, kondisi gigi yang telah rusak hingga bagian terdalam berisiko menyebabkan infeksi berulang jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, satu-satunya solusi yang aman adalah mencabut seluruh gigi susu yang terdampak.
Akhirnya, sang anak harus menjalani prosedur bedah mulut untuk mencabut 12 gigi susu sekaligus. Syukurnya, operasi berjalan lancar dan kondisi anak kini telah pulih dengan baik.
Menurut sang ibu, Haliza, kondisi ini juga tidak memengaruhi pertumbuhan gigi permanen anak nantinya, karena yang dicabut adalah gigi susu, Moms.
Haliza juga mengungkapkan rasa leganya setelah putranya melewati proses tersebut dengan baik. Ia pun berharap kisah ini bisa menjadi pengingat bagi para orang tua untuk lebih memperhatikan kebersihan dan kesehatan mulut anak sejak dini.





