Batam (ANTARA) - Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Nongsa 3 Batu Besar yang dikelola oleh Yayasan Kemala Bhayangkari Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri) meliburkan produksi Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk sekolah dan fokus untuk kelompok B3.
Kepala Dapur SPPG Nongsa 3 Batu Besar Eva Andriani mengatakan Dapur SPPG Nongsa 3 Batu Besar masih memproduksi MBG di hari libur sekolah sesuai instruksi Badan Gizi Nasional (BGN).
“MBG untuk sekolah tidak ada produksi, tapi kami produksi MBG untuk posyandu saja,” kata Eva di Batam, Sabtu.
Dia menjelaskan, selama libur sekolah seluruh SPPG diinstruksikan untuk menyalurkan MBG kepada penerima manfaat tanpa terkecuali, baik itu sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, hingga balita atau kelompok B3, dengan catatan cara pemberiannya dilakukan seminggu dua kali.
Baca juga: BGN: Program MBG tahun 2026 akan dimulai serempak pada 8 Januari
Selama libur sekolah, lanjut dia, MBG didistribusikan pada hari Senin dan Kamis dengan jadwal satu makanan basah (siap santap) dan dua menu makanan kering (kemasan). Begitu juga di hari Kamis.
“Jadi Senin diantarkan satu makanan basah, dua makan kering untuk hari Selasa dan Rabu. Kemudian hari Kamis dikirim satu menu basah dan dua menu kering untuk hari Jumat dan Sabtu,” jelasnya.
MBG untuk sekolah, kata dia, tidak diantarkan dikarenakan beberapa sekolah tidak mau menerima dengan alasan siswa dan guru banyak yang pulang kampung selama libur sekolah, sehingga sekolah khawatir tidak bisa menghandel pendistribusian MBG.
“Kalau sekolah-sekolah tidak bersedia kami tidak mengirim (MBG), kebetulan seluruh sekolah di bawah naungan kami tidak ada yang bersedia, jadi kami hanya memproduksi MBG untuk B3,” ujarnya.
Dapur SPPG Nongsa 3 Batu Besar memasok MBG untuk 3.978 penerima manfaat, terdiri atas 17 sekolah dan tiga posyandu.
Baca juga: BGN: MBG saat libur sekolah prioritaskan ibu hamil hingga balita
Sejak 22 Desember 2025, Dapur SPPG Nongsa 3 Batu Besar hanya memproduksi MBG untuk 590 penerima manfaat dari kelompok B3.
Eva mengatakan pihaknya masih menunggu pengumuman dari BGN terkait kapan akan memproduksi MBG untuk sekolah. Informasi awal mengatakan antara tanggal 5 dan 8 Januari 2026, tetapi belum diputuskan.
“Kami masih menunggu keputusan BGN untuk tanggal produksi MBG seperti semula,” ujarnya.
Terpisah, BGN menginformasikan bahwa pelaksanaan MBG pada akhir tahun 2025 masih berlangsung pada 26, 27, 29, 30, dan 31 Desember 2025, khususnya untuk memastikan keberlanjutan layanan bagi kelompok prioritas.
Sedangkan pada awal tahun 2026, program MBG akan dimulai secara serempak pada 8 Januari 2026. Sebelumnya, pada tanggal 2, 3, 5, 6, dan 7 Januari 2026 ditetapkan sebagai hari persiapan bagi SPPG di seluruh Indonesia, mencakup kesiapan dapur, distribusi, sumber daya manusia, serta penguatan standar keamanan pangan.
Baca juga: Banjarmasin liburkan Program MBG saat libur sekolah
Kepala Dapur SPPG Nongsa 3 Batu Besar Eva Andriani mengatakan Dapur SPPG Nongsa 3 Batu Besar masih memproduksi MBG di hari libur sekolah sesuai instruksi Badan Gizi Nasional (BGN).
“MBG untuk sekolah tidak ada produksi, tapi kami produksi MBG untuk posyandu saja,” kata Eva di Batam, Sabtu.
Dia menjelaskan, selama libur sekolah seluruh SPPG diinstruksikan untuk menyalurkan MBG kepada penerima manfaat tanpa terkecuali, baik itu sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, hingga balita atau kelompok B3, dengan catatan cara pemberiannya dilakukan seminggu dua kali.
Baca juga: BGN: Program MBG tahun 2026 akan dimulai serempak pada 8 Januari
Selama libur sekolah, lanjut dia, MBG didistribusikan pada hari Senin dan Kamis dengan jadwal satu makanan basah (siap santap) dan dua menu makanan kering (kemasan). Begitu juga di hari Kamis.
“Jadi Senin diantarkan satu makanan basah, dua makan kering untuk hari Selasa dan Rabu. Kemudian hari Kamis dikirim satu menu basah dan dua menu kering untuk hari Jumat dan Sabtu,” jelasnya.
MBG untuk sekolah, kata dia, tidak diantarkan dikarenakan beberapa sekolah tidak mau menerima dengan alasan siswa dan guru banyak yang pulang kampung selama libur sekolah, sehingga sekolah khawatir tidak bisa menghandel pendistribusian MBG.
“Kalau sekolah-sekolah tidak bersedia kami tidak mengirim (MBG), kebetulan seluruh sekolah di bawah naungan kami tidak ada yang bersedia, jadi kami hanya memproduksi MBG untuk B3,” ujarnya.
Dapur SPPG Nongsa 3 Batu Besar memasok MBG untuk 3.978 penerima manfaat, terdiri atas 17 sekolah dan tiga posyandu.
Baca juga: BGN: MBG saat libur sekolah prioritaskan ibu hamil hingga balita
Sejak 22 Desember 2025, Dapur SPPG Nongsa 3 Batu Besar hanya memproduksi MBG untuk 590 penerima manfaat dari kelompok B3.
Eva mengatakan pihaknya masih menunggu pengumuman dari BGN terkait kapan akan memproduksi MBG untuk sekolah. Informasi awal mengatakan antara tanggal 5 dan 8 Januari 2026, tetapi belum diputuskan.
“Kami masih menunggu keputusan BGN untuk tanggal produksi MBG seperti semula,” ujarnya.
Terpisah, BGN menginformasikan bahwa pelaksanaan MBG pada akhir tahun 2025 masih berlangsung pada 26, 27, 29, 30, dan 31 Desember 2025, khususnya untuk memastikan keberlanjutan layanan bagi kelompok prioritas.
Sedangkan pada awal tahun 2026, program MBG akan dimulai secara serempak pada 8 Januari 2026. Sebelumnya, pada tanggal 2, 3, 5, 6, dan 7 Januari 2026 ditetapkan sebagai hari persiapan bagi SPPG di seluruh Indonesia, mencakup kesiapan dapur, distribusi, sumber daya manusia, serta penguatan standar keamanan pangan.
Baca juga: Banjarmasin liburkan Program MBG saat libur sekolah




