Jembatan darurat (bailey) Krueng Tingkeum di Kecamatan Kutablang, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh akhirnya rampung dan kembali menghubungkan jalur nasional Banda Aceh–Medan, Sumatera Utara. Pembangunan jembatan darurat ini dilakukan secara cepat melalui kolaborasi lintas sektor.
Rakhman Taufik Direktur Pembangunan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menjelaskan bahwa pengerjaan jembatan melibatkan Kementerian PU, TNI Angkatan Darat, Kodam Iskandar Muda, dan PT Adhi Karya.
“Ini merupakan kolaborasi dari Kementerian PU, TNI AD, terutama Kodam Iskandar Muda, dan PT Adhi Karya,” ujar Rakhman Taufik dilansir dari Antara, Sabtu (27/12/2025).
Rakhman menyampaikan, perbaikan jembatan nasional tersebut dilakukan sejak 9 Desember 2025 dan akhirnya rampung hari ini. Sebelum diresmikan dan difungsikan, jembatan darurat itu telah melalui proses uji beban.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa karena bersifat darurat, jembatan tersebut memiliki sejumlah pembatasan yang wajib dipatuhi masyarakat yakni 30 ton.
“Namanya ini jembatan panel darurat, tentu ada pembatasan beban. Kapasitas bebannya hanya 30 ton,” ujarnya.
Selain pembatasan beban, terdapat pula pembatasan tinggi kendaraan. Serta clearance vertical atau ruang bebas vertikal sekitar empat meter, apalagi posisinya berada di atas jembatan eksisting.
Rakhman juga mengimbau kepada pengguna jalan jangan pernah berhenti dan tidak melintas secara beriringan di atas jembatan darurat tersebut
Selain Jembatan Krueng Tingkeum, perbaikan jembatan lain di jalur tengah Aceh juga terus dilakukan untuk memastikan konektivitas antardaerah tetap terjaga.
“Lintas tengah dari Takengon ke Bireuen itu ada delapan jembatan putus. Alhamdulillah, enam sudah ditangani dengan alat berat dan dua lainnya kita fungsikan melalui jalur alternatif sehingga konektivitas antara Bireuen dan Takengon tetap terhubung,” kata Rakhman. (ant/saf/faz)




