Dewiku.com - Buat Gen Z, warna bukan sekadar pemanis tampilan. Warna adalah bahasa. Lewat palet yang dipilih, mereka bisa bercerita tentang suasana hati, nilai hidup, sampai sikap terhadap isu sosial dan lingkungan. Ekspresif, berani beda, dan sadar makna—itulah cara Gen Z memaknai gaya. Nggak heran kalau tren warna global kini semakin bergerak ke arah palet yang emosional, personal, dan penuh cerita.
Menariknya, di balik tren warna dunia yang akan membentuk gaya Gen Z 2026, ada sentuhan Indonesia yang ikut menentukan arah. Lewat forum global Intercolor—wadah kolaborasi pakar warna lintas industri sejak 1963—Indonesia resmi menjadi bagian dari percakapan besar tentang warna. Forum ini setiap tahun merumuskan tren warna dua tahun ke depan yang menjadi acuan industri fashion, kosmetik, otomotif, hingga desain interior di berbagai negara.
Partisipasi Indonesia di Intercolor diwakili oleh Martha Tilaar Foundation, di bawah kepemimpinan Dr. Kilala Tilaar, CEO Martha Tilaar Group. Kehadiran ini bukan hanya soal representasi nasional, tapi juga membawa nilai budaya, kearifan lokal, dan perspektif keberlanjutan khas Indonesia ke dalam penentuan tren warna global. Artinya, inspirasi dari Nusantara kini ikut memengaruhi bagaimana dunia melihat dan menggunakan warna—termasuk dalam gaya Gen Z.
Dari hasil kongres Intercolor di Bali dan Swiss, muncul tiga mood board warna yang diprediksi akan dekat dengan karakter anak muda. Tema Micro Happiness – Now is Now menghadirkan warna lembut dan playful seperti Apricot, Lilac, dan Coral. Palet ini cocok untuk Gen Z yang ingin tampil cerah, optimistis, dan youthful—baik lewat makeup natural, outfit kasual, sampai konten visual yang hangat dan positif.
Sementara itu, Solastalgia menawarkan warna-warna yang lebih tenang dan membumi seperti Pebble, Glacier, dan Sprout. Palet ini berbicara tentang kerinduan pada alam dan kesadaran lingkungan, resonan dengan Gen Z yang semakin peduli pada isu keberlanjutan. Cocok untuk styling earth tone, layering fashion yang effortless, atau tampilan minimalis yang tetap punya makna.
Berbeda lagi dengan tema Acceptance, yang menampilkan warna-warna bold seperti Neon Blue dan Chroma Yellow. Palet ini merepresentasikan inklusivitas, keberanian berekspresi, sekaligus adaptasi gaya hidup malam hari sebagai respons terhadap perubahan iklim. Perpaduan warna gelap dan cahaya kontras menciptakan atmosfer kota malam yang tenang tapi dinamis—simbol fleksibilitas dan energi baru yang lekat dengan identitas Gen Z urban.
Dalam praktik styling, warna-warna ini bisa diterjemahkan dengan bebas. Mulai dari lipstik Coral atau Currant untuk kesan hangat dan percaya diri, blush Apricot dan Butter untuk tampilan glowing natural, hingga fashion layering dengan Pebble, Jade, dan Indigo yang memadukan nuansa alam dan sentuhan urban chic. Bukan sekadar ikut tren, tapi juga menyampaikan pesan personal lewat pilihan warna.
Masuknya Indonesia sebagai anggota ke-17 Intercolor sendiri merupakan perjalanan panjang. Berkat dedikasi Dr. Kilala Tilaar dan Martha Tilaar Foundation, Indonesia berhasil meyakinkan 16 negara anggota lainnya bahwa perspektif Nusantara penting dalam membentuk tren warna dunia. Dengan lebih dari 270 juta penduduk, 17.508 pulau, 300 suku bangsa, dan 748 bahasa, Indonesia memang punya kekayaan visual yang tak tertandingi.
“Keragaman budaya dan kekayaan alam Indonesia bukan hanya aset, tetapi juga bahasa visual yang dapat memperkaya dialog global mengenai warna,” ujar Dr. Kilala Tilaar.
“Melalui Intercolor, kami ingin memastikan bahwa cerita, emosi, dan perspektif dari Indonesia dapat diterjemahkan menjadi warna-warna yang relevan bagi dunia dan generasi masa depan.”
- Liburan Akhir Tahun Anti Ribet: Rumah Bisa Jadi Destinasi Paling Cozy
- Intim dan Membumi, Gender Reveal Alyssa Daguise dan Al Ghazali Tampil Serasi dalam Earth Tone
- Nussa Kembali dengan Cerita Hangat, Tontonan Keluarga yang Mengajarkan Arti Janji
- Hangatkan Musim Liburan dengan Festive Charity Trunk Show: Mode, Budaya, dan Semangat Berbagi
- Pop-Up Store Skincare Korea Hadir di Jakarta, Ada Zaskia Sungkar sampai Titan Tyra!
- Naik Skuter Tetap Stylish, Ini Jenis yang Jadi Incaran Anak Muda
Pada November 2025, Indonesia kembali ambil bagian dalam Kongres Intercolor ke-126 di Foshan, China, untuk membahas tren warna musim dingin 2027/2028. Kehadiran ini menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia bukan hanya pengikut tren, tapi juga kontributor aktif dalam membentuk arah estetika global.
Bagi Gen Z, ini adalah momen menarik: ketika warna-warna yang mereka pakai untuk berekspresi ternyata membawa cerita yang lebih besar—tentang budaya, keberagaman, dan suara Indonesia di panggung dunia.
- #tren warna
- #tren warna 2026
- #gen z
- Liburan Akhir Tahun Anti Ribet: Rumah Bisa Jadi Destinasi Paling Cozy
- Intim dan Membumi, Gender Reveal Alyssa Daguise dan Al Ghazali Tampil Serasi dalam Earth Tone
- Zero Post: Saat Gen Z Memilih Feed Kosong Demi Hidup Lebih Santai
- Nussa Kembali dengan Cerita Hangat, Tontonan Keluarga yang Mengajarkan Arti Janji
- Rahasia di Balik Micellar Water: Solusi Praktis Membersihkan Makeup Sehari-Hari
- Hangatkan Musim Liburan dengan Festive Charity Trunk Show: Mode, Budaya, dan Semangat Berbagi
- Niat Hidup Hemat, Tapi Tiap Minggu Tetap Checkout: Kenapa Perempuan Susah Lepas dari Jajan Kecil?
- Kulit Mulus Tanpa Drama: Tren Regenerative Therapy yang Sedang Naik Daun
- Gerbong Khusus Perempuan di KRL: Solusi Aman di Perjalanan Atau Cuma Bikin Ribut?
- Clean Beauty Baru yang Siap Rebut Hati Pecinta Skincare Indonesia
- Zero Post: Saat Gen Z Memilih Feed Kosong Demi Hidup Lebih Santai
- Career Minimalism: Ketika Gen Z Memilih Bahagia, Bukan Hanya Berkarier
- Logo Besar? No Thanks. Gen Z Pilih Brand yang Punya Cerita

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5453541/original/006776200_1766480947-ATK_Bolanet_BRI_SUPER_LEAGUE_BIG_MATCH__2_.jpg)

