Tanggamus: Tim SAR menghentikan pencarian delapan anak buah kapal (ABK) KM Maulana 30 yang hilang setelah kapal tersebut terbakar di perairan selatan Belimbing, Tanggamus, Lampung. Keputusan ini diambil karena proses pencarian dan pertolongan telah dilakukan selama tujuh hari sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).
“Operasi SAR telah dilaksanakan sesuai dengan rencana operasi dan perhitungan SAR Map Prediction. Namun hingga hari ketujuh, korban belum ditemukan,” kata Kepala Kantor SAR Lampung Deden Ridwansah, dikutip dari Antara, Sabtu, 27 Desember 2025.
Selama tujuh hari, tim SAR gabungan telah mengerahkan KN SAR 224 Basudewa, dua kapal patroli Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), hingga pesawat udara ATR 62-500 milik KKP. Namun, pencarian tersebut tidak membuahkan hasil.
Baca Juga :
KM Maulana Terbakar di Perairan Tanggamus, 8 ABK HilangDeden menjelaskan Basarnas telah melakukan pencarian intensif selama tujuh hari berturut-turut sesuai SOP. Karena tidak ada tanda-tanda keberadaan korban, operasi akhirnya dihentikan.
Kendati demikian, operasi pencarian dapat dibuka kembali jika di kemudian hari ditemukan informasi mengenai keberadaan para korban. Tim SAR siap dikerahkan untuk melaksanakan evakuasi.
“Setelah berkoordinasi dengan pihak keluarga korban, operasi SAR kecelakaan kapal KM Maulana 30 resmi dihentikan dan dilanjutkan dengan pemantauan. Seluruh unsur SAR yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing,” ucap Deden.
Tim SAR gabungan mencari delapan anak buah kapal (ABK) KM Maulana yang hilang di Perairan Tanggamus. Dokumentasi/Istimewa
Diketahui, KM Maulana 30 bertolak dari Jakarta dengan membawa 33 AKB untuk mencari ikan di perairan Samudra Hindia, Selasa, 16 Desember 2025. Namun saat tiba di lokasi, pada Sabtu, 20 Desember 2025, kapal tersebut terbakar hebat hingga memaksa seluruh awak kapal melompat ke laut untuk menyelamatkan diri di perairan Tanggamus.
Setelah mendapatkan informasi, tim SAR gabungan langsung diterjunkan tim menuju lokasi untuk mengevakuasi para korban. Dalam proses evakuasi tersebut, sebanyak 25 ABK berhasil diselamatkan dan delapan lainnya dinyatakan hilang hingga saat ini.


