Deretan Perjanjian Perdagangan Internasional Indonesia dan Negara Lain Hingga 2025

bisnis.com
2 jam lalu
Cover Berita

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perdagangan Budi Santoso membeberkan sejumlah capaian perjanjian perdagangan internasional antara Indonesia dan negara lain hingga tahun berjalan 2025.

Menurut Budi, hingga saat ini pemerintah telah menyelesaikan sebanyak 20 perjanjian internasional, dengan lima di antaranya baru diselesaikan pada tahun ini. 

Hal itu disampaikan Budi saat meninjau kesiapan Work From Mall untuk mendukung gig economy di Mal Pondok Indah, Jakarta, Jumat (26/12/2025). 

“Jadi perjanjian dagang yang sudah implementasi itu ada 20, sisanya 19 masih dalam proses,” kata Budi kepada wartawan, dikutip Sabtu (27/12/2025). 

googletag.cmd.push(function() { googletag.display("div-gpt-ad-parallax"); });

Khusus tahun ini, Budi menyebut terdapat beberapa perundingan dagang yang telah dituntaskan Indonesia dengan sejumlah negara mitra. Contohnya, perjanjian dagang dengan Eurasian Economic Union (EAEU).

Perjanjian itu sudah disepakati kendati belum secara formal ditandatangani. Negara-negara di forum itu meliputi Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Belarus, dan Armenia.

Kemudian, perjanjian antara Indonesia-Tunisia yang ditargetkan selesai Januari 2026, serta perjanjian antara Indonesia-Peru yang sudah dituntaskan pada Agustus 2025. 

Selanjutnya, perjanjian dagang bebas yang ditandatangai di Saint Pertersburg pada 21 Desember 2025 yakni Indonesia-EAEU Free Trade Agreement (IAEU FTA). Penandatanganan perjanjian itu turut disaksikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. 

“Jadi tinggal nanti kami mempercepat implementasi,” terang pria yang sebelumnya menjabat Sekjen Kemendag itu. 

Sejalan dengan proses menuju implementasi, Indonesia dan para negara mitra dagangnya telah menyepakati untuk membentuk business council guna memudahkan komunikasi pelaku usaha antara negara-negara mitra. 

Baca Juga : Indonesia Aktif Genjot Perjanjian Perdagangan Bebas, Ini Komentar Ekonom

Selain itu, pemerintah turut menyiapkan business forum yang turut melibatkan Apindo dan Kadin selaku pihak dari Indonesia. Rencananya, forum bisnis tersebut akan diselenggarakan terlebih dahulu secara daring lantaran membutuhkan waktu lebih lama secara fisik. 

Pada kesempatan yang sama, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bahwa perluasan pasar dagang yang dilakukan dengan sejumlah perundingan bilateral itu guna menjaga ketahanan ekonomi di dalam negeri. 

“Tetapi di pihak lain kami membuka pasar luar yang baru termasuk EAEU, jadi kepada para pengusaha Indonesia supaya bisa juga mengisi pasar luar dengan biaya masuk rata-rata sudah 0%. Jadi terbuka kesempatan bagi Indonesia termasuk UMKM untuk mengakses pasar global secara lebih kompetitif,” kata Airlangga. 


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Ezra Walian Antar Persik Kalahkan Persis Solo 2-1, Laga Dihiasi Drama Injury Time
• 36 menit lalupantau.com
thumb
KPK Telusuri Aliran Uang Ridwan Kamil, Ada yang ke Aura Kasih?
• 12 jam lalurealita.co
thumb
Tangsel Tetapkan Status Tanggap Darurat Sampah hingga 5 Januari 2026
• 6 jam lalukompas.com
thumb
Koalisi Masyarakat Sipil Kecam Tindakan Represif TNI ke Pengunjuk Rasa di Aceh Utara
• 22 jam lalujpnn.com
thumb
Dosen yang Ludahi Kasir Minimarket Bisa Dipidana, Pakar Hukum: Ia Sedang Meludahi Wajah Pendidikannya Sendiri
• 7 jam lalufajar.co.id
Berhasil disimpan.