Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah merampungkan pembangunan 10 jembatan darurat (Bailey) di tiga provinsi Sumatra yang terdampak bencana banjir dan longsor. Seluruh jembatan tersebut sudah bisa dilalui masyarakat dan menghubungkan kembali wilayah yang sebelumnya sempat terisolasi akibat banjir Sumatra.
Hingga Jumat, 26 Desember 2025, 10 jembatan itu terdiri dari empat jembatan di Aceh, dua jembatan di Sumatra Utara, dan empat jembatan di Sumatra Barat. Berikut rinciannya:
Advertisement
Aceh
- Jembatan Teupin Mane di Kabupaten Bireun dengan panjang 39 meter
- Jembatan Teupin Redeup di Kabupaten Bireun dengan panjang 30 m
- Jembatan Jeumpa di Kabupaten Bireun dengan panjang 18 m
- Jembatan Matang Bangka di Kabupaten Bireun dengan panjang 15 m
Sumatra Utara
- Jembatan Anggoli di Kabupaten Tapanuli Tengah dengan panjang 33 m
- Jembatan Aran Dalu, Paya Bakung di Kabupaten Deli Serdang dengan panjang 26 m
Sumatra Barat
- Jembatan Sikabau di Kabupaten Pasaman Barat dengan panjang 18 m
- Jembatan Padang Mantuang di Kabupaten Padang Pariaman dengan panjang 30 m
- Jembatan Bawah Kubang di Kabupaten Solok dengan panjang 21 m
- Jembatan Supayang di Kabupaten Solok dengan panjang 36 m
Jembatan Bailey ini menyambungkan kembali wilayah-wilayah terdampak bencana yang sempat terisolasi akibat rusaknya infrastruktur konektivitas.
Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum (PU), bencana tersebut sempat melumpuhkan 80 ruas jalan nasional dan 33 jembatan di tiga provinsi terdampak. Kementerian Pekerjaan Umum (PU), TNI, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan sejumlah unsur lainnya bahu-membahu mengebut pemulihan seluruh infrastruktur tersebut.



