Separuh Orang Dewasa Targetkan Diet di 2026

mediaindonesia.com
10 jam lalu
Cover Berita

TAHUN baru kerap dimaknai sebagai momentum untuk memulai perubahan, termasuk dalam hal kebiasaan makan. Memasuki 2026, diet kembali menjadi salah satu resolusi yang paling banyak dipilih masyarakat, khususnya di Amerika Serikat.

Berdasarkan survei terbaru yang dilakukan Physicians Committee for Responsible Medicine bekerja sama dengan Morning Consult, hampir 50 persen orang dewasa di Amerika Serikat menyatakan memulai diet baru sebagai resolusi tahun baru mereka. Survei ini melibatkan 2.201 responden perempuan dan laki-laki yang diwawancarai pada 2–3 Desember.

Hasil survei menunjukkan bahwa lebih dari 80 persen responden menganggap biaya belanja bahan makanan sebagai faktor penting dalam memilih program penurunan berat badan. Namun, hanya 6 persen responden yang berencana mencoba diet nabati atau vegan, meskipun berbagai penelitian menyebutkan pola makan tersebut termasuk yang paling murah dan efektif.

Saat ditanya jenis diet yang akan dijalani, sebanyak 42 persen responden memilih untuk mengurangi asupan kalori. Sementara itu, 28 persen lainnya berencana menjalani diet rendah karbohidrat, seperti keto, Atkins, atau South Beach. Diet nabati tetap menjadi pilihan minoritas, meskipun terbukti memiliki manfaat kesehatan, ramah lingkungan, serta mampu menekan biaya konsumsi.

Obesitas Jadi Pendorong Resolusi Diet

Tingginya angka obesitas menjadi salah satu alasan utama masyarakat menjadikan diet sebagai resolusi tahunan. Data menunjukkan bahwa di 23 negara bagian di Amerika Serikat, lebih dari satu dari tiga orang dewasa mengalami obesitas atau kelebihan berat badan, menjadikannya persoalan kesehatan kronis.

Direktur Klinis Barnard Medical Center, Vanita Rahman menilai bahwa diet yang bersifat tren tidak menawarkan solusi jangka panjang. Ia menyarankan masyarakat untuk mempertimbangkan pola makan berbasis nabati.

"Ini adalah cara makan yang didukung bukti ilmiah dan bukan dimaksudkan sebagai solusi cepat sementara. Ini adalah gaya hidup yang mendorong penurunan berat badan berlebih, dapat membalikkan atau mencegah banyak penyakit, dan mengurangi biaya belanja bahan makanan," ujarnya.

Pandangan serupa disampaikan ahli diet Xavier Toledo. Menurutnya, banyak orang memulai tahun dengan mengurangi porsi makan secara drastis, namun strategi tersebut sulit dipertahankan dalam jangka panjang.

"Ketika makanan berfokus pada makanan nabati utuh, kamu dapat makan hingga kenyang dan tetap mendukung penurunan berat badan yang sehat dan stabil," jelasnya.

Ia menyarankan perubahan sederhana sebagai langkah awal, seperti mengganti daging sapi dengan kacang-kacangan, memilih biji-bijian utuh, sayuran, lentil, serta mengutamakan bahan pangan musiman. Langkah-langkah ini dinilai efektif untuk menjaga berat badan sekaligus menekan pengeluaran belanja.

Resolusi Kebiasaan Makan Sehat 2026

Selain fokus pada diet, resolusi kebiasaan makan sehat juga dinilai penting untuk diterapkan secara berkelanjutan. Mengutip laman Healthline, terdapat sejumlah resolusi sederhana yang dapat membantu membangun gaya hidup sehat di tahun 2026.

Pertama, masyarakat dianjurkan untuk meninjau kembali konsep diet yang dijalani. Alih-alih mengejar penurunan berat badan secara cepat, fokus sebaiknya diarahkan pada pembentukan kebiasaan sehat jangka panjang, seperti olahraga rutin, konsumsi makanan seimbang yang kaya protein dan serat, serta tidur yang cukup.

Kedua, mengurangi konsumsi minuman manis. Minuman bergula diketahui berkaitan dengan peningkatan risiko obesitas, perlemakan hati, penyakit jantung, resistensi insulin, hingga kerusakan gigi pada anak-anak maupun orang dewasa.

Ketiga, membatasi konsumsi makanan siap saji. Menyediakan camilan sehat serta bahan makanan sederhana di rumah dinilai dapat membantu menghindari pilihan makanan instan yang kurang bernutrisi.

Keempat, mengurangi waktu duduk. Kebiasaan duduk terlalu lama terbukti berdampak buruk bagi kesehatan dan bahkan dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian secara keseluruhan.

Kelima, menambah porsi buah dan sayuran dalam menu harian. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pola makan kaya buah dan sayur dapat melindungi tubuh dari diabetes, penyakit jantung, jenis kanker tertentu, obesitas, serta menurunkan risiko kematian.

Dengan pendekatan yang lebih realistis dan berkelanjutan, resolusi makan sehat di tahun 2026 diharapkan tidak hanya menjadi target jangka pendek, tetapi juga bagian dari gaya hidup yang mendukung kesehatan jangka panjang. (H-2)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kenny Austin Sebut Amanda Manopo Ngidam Normal saat Hamil
• 11 jam lalugenpi.co
thumb
11 Potret lawas Jefri Nichol, sedari dulu dipuji ganteng
• 4 jam lalubrilio.net
thumb
Usut Aliran Dana Bank BJB: KPK akan Periksa Orang Dekat RK, Pukat UGM Desak Gadget RK Juga Diperiksa
• 9 jam lalukompas.tv
thumb
Tanggapi Kuasa Hukum Eggi Sudjana, Dokter Tifa: Mungkin Merinding Melihat Saldo Rekening
• 23 jam lalufajar.co.id
thumb
Saloka Bawa Sukacita Natal dalam Balutan Tradisi Lokal
• 45 menit lalubisnis.com
Berhasil disimpan.