Bandung, VIVA – Kemacetan lalu lintas di Kota Bandung terpantau masih terjadi pada Minggu pagi, 28 Desember 2025. Data lalu lintas dari Tomtom menunjukkan kondisi kepadatan berada di atas situasi normal pada jam yang sama.
Berdasarkan pembaruan terakhir yang dilihat VIVA Otomotif pada pukul 09.55 WIB, waktu tempuh rata-rata perjalanan di Bandung mencapai 30 menit 20 detik per 10 kilometer. Angka tersebut lebih lama sekitar 1 menit 40 detik dibandingkan kondisi biasanya.
Tingkat kemacetan tercatat berada di angka 44 persen. Persentase ini sekitar 8 poin lebih tinggi dibandingkan tingkat kemacetan normal pada waktu yang sama.
Kecepatan rata-rata kendaraan di Bandung tercatat sebesar 19,8 kilometer per jam. Angka ini lebih rendah sekitar 1,2 kilometer per jam dari kecepatan rata-rata normal.
- tvOne
Data juga mencatat terdapat 17 titik kemacetan aktif di wilayah Bandung. Total panjang antrean kendaraan dari seluruh titik tersebut mencapai 9,3 kilometer.
Pemantauan lalu lintas ini bersumber dari data perjalanan anonim pengguna jalan di wilayah perkotaan. Cakupan data meliputi seluruh jaringan jalan, termasuk jalan arteri dan jalan cepat.
Grafik pemantauan per jam menunjukkan pola kepadatan yang konsisten selama beberapa hari terakhir. Tingkat kemacetan cenderung meningkat pada pagi dan sore hari.
Dalam tujuh hari terakhir, lonjakan kepadatan terlihat berulang pada jam-jam tertentu. Pola ini tercermin dari grafik tingkat kemacetan langsung yang berada di atas garis kondisi normal.
Kecepatan kendaraan juga menunjukkan fluktuasi yang sejalan dengan tingkat macet yang terjadi. Saat kepadatan meningkat, kecepatan rata-rata kendaraan terlihat menurun.
Pada akhir pekan, grafik memperlihatkan tingkat kemacetan yang relatif lebih tinggi dibandingkan hari kerja. Hal ini terlihat dari lonjakan garis kemacetan pada Sabtu dan Minggu.
Data real-time ini memberikan gambaran kondisi lalu lintas Bandung secara aktual. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai referensi bagi pengguna jalan sebelum melakukan perjalanan.
Perbedaan antara kondisi lalu lintas aktual dan kondisi normal menunjukkan adanya tekanan lalu lintas tambahan. Tekanan tersebut tercermin dari peningkatan waktu tempuh dan penurunan kecepatan.





