Rusia Lancarkan Serangan Besar ke Ukraina Jelang Pertemuan Zelensky-Trump

bisnis.com
3 jam lalu
Cover Berita

Bisnis.com, JAKARTA - Rusia menggempur Kyiv dan sejumlah wilayah Ukraina pada Sabtu (27/12/2025) waktu setempat dengan ratusan rudal dan drone. Serangan tersebut dilancarkan jelang pertemuan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk membahas akhir perang.

Melansir Reuters pada Minggu (28/12/2025), ledakan terdengar di berbagai penjuru Kyiv sejak dini hari saat sistem pertahanan udara Ukraina menghalau serangan. Angkatan Udara Ukraina menyebut drone-drone Rusia menyasar ibu kota, wilayah timur laut, dan selatan negara itu.

Operator jaringan listrik nasional Ukrenergo melaporkan sejumlah fasilitas energi diserang sehingga pemadaman darurat diterapkan di Kyiv.

Perusahaan energi swasta terbesar Ukraina, DTEK, menyatakan lebih dari 1 juta rumah di Kyiv dan sekitarnya padam, dan sekitar 750.000 rumah masih belum tersambung kembali hingga Sabtu siang.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display("div-gpt-ad-parallax"); });

Wakil Perdana Menteri Oleksiy Kuleba mengatakan lebih dari 40% bangunan hunian di Kyiv kehilangan pasokan pemanas, sementara suhu udara turun hingga mendekati 0 derajat Celsius.

Sementara itu, Zelensky menyebut serangan udara besar-besaran yang melibatkan sekitar 500 drone dan 40 rudal tersebut merupakan respons Moskow terhadap upaya perdamaian yang tengah diupayakan Washington. Serangan itu merusak pasokan listrik dan pemanas di beberapa wilayah ibu kota.

Baca Juga

  • Uni Eropa Gagal Bekukan Aset Rusia, Pilih Guyur Pinjaman 90 Miliar Euro ke Ukraina
  • Putin Ogah Mundur dari Wilayah Ukraina Meski Trump Desak Perdamaian
  • Drone Ukraina Serang Infrastruktur Minyak Rusia di Laut Kaspia

Serangan berlanjut hingga pagi hari dengan peringatan udara hampir 10 jam. Pihak berwenang menyebut dua orang tewas di Kyiv dan wilayah sekitarnya, serta sedikitnya 46 orang luka-luka termasuk dua anak-anak.

“Hari ini Rusia menunjukkan bagaimana mereka merespons negosiasi damai antara Ukraina dan Amerika Serikat untuk mengakhiri perang ini,” ujar Zelensky.

Di Moskow, Wali Kota Sergei Sobyanin mengatakan sistem pertahanan udara Rusia menembak jatuh delapan drone Ukraina yang mengarah ke ibu kota.

Pertemuan Zelensky–Trump yang dijadwalkan berlangsung pada Minggu waktu setempat di Florida akan membahas jaminan keamanan dan pengaturan wilayah setelah perang berakhir. Konflik ini telah menjadi yang paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia II, dipicu invasi Rusia pada 2022.

Dalam perjalanan menuju Florida, Zelensky menyempatkan diri singgah di Halifax, Kanada, bertemu Perdana Menteri Mark Carney. Carney mengecam serangan Rusia dan mengumumkan tambahan bantuan ekonomi senilai US$1,83 miliar untuk Ukraina.

Uni Eropa juga menyampaikan dukungan terhadap upaya perdamaian. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menekankan pentingnya solusi damai yang menjaga kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, sekaligus memperkuat keamanan serta pertahanannya.

Persoalan wilayah serta masa depan Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia yang diduduki Rusia masih menjadi ganjalan diplomatik utama. Zelensky pada Jumat mengatakan bahwa dokumen draf berisi 20 poin—fondasi proposal AS untuk kesepakatan damai—telah mencapai 90%.

Dia menambahkan bahwa bentuk jaminan keamanan AS terhadap Kyiv akan bergantung pada keputusan Trump.

“Apa yang siap dia berikan, kapan dia siap memberikannya, dan untuk berapa lama,” ujarnya.

Zelensky sebelumnya menyampaikan bahwa AS menawarkan kesepakatan jaminan keamanan selama 15 tahun dan dapat diperpanjang. Namun, Ukraina menginginkan perjanjian jangka lebih panjang yang mengikat secara hukum.

Trump mengatakan AS adalah motor utama proses negosiasi. “Dia (Zelenskiy) tidak punya apa-apa sampai saya menyetujuinya,” ujar Trump.

Trump juga menyebut pertemuan Minggu kemungkinan berjalan baik, bahkan membuka peluang untuk berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin secepat mungkin.

Moskow menuntut pasukan Ukraina menarik diri dari sebagian besar wilayah perkotaan di Donetsk yang belum sepenuhnya diduduki Rusia sejak perang pecah. Kyiv ingin garis pertahanan saat ini dijadikan dasar penghentian pertempuran.

Pada 2025, Rusia terus merangsek perlahan dengan korban besar di garis tempur yang dipenuhi drone.

Pada Sabtu, kedua pihak mengklaim penguasaan dua kota garis depan — Myrnohrad di timur dan Huliaipole di selatan. Rusia mengklaim telah menguasainya, sementara Ukraina menyatakan berhasil menahan serangan.

Dalam kompromi yang diusulkan AS, zona ekonomi bebas akan dibentuk jika pasukan Ukraina ditarik mundur dari sebagian wilayah Donetsk, meski detailnya masih dibahas.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
KLH/BPLH Kirim 10.000 Galon Air Bersih ke Aceh
• 22 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Pengakuan Israel atas Somaliland Dikecam Dunia
• 4 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Harga Emas Perhiasan Hari Ini Minggu 28 Desember Termahal Rp2,365 Juta per Gram
• 4 jam lalubisnis.com
thumb
Pelatih Valencia Jadi Korban Insiden Kapal Tenggelam di Labuan Bajo
• 1 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Seskab Teddy Jelaskan Pertemuan Prabowo dan Rosan Roeslani
• 10 jam lalujpnn.com
Berhasil disimpan.