Kronologi Mahasiswa IT Teror Bom ke 10 Sekolah di Depok Melalui Email, Motif Pelaku Terungkap

grid.id
7 jam lalu
Cover Berita

Grid.ID- Terungkap kronologi mahasiswa IT teror bom ke 10 sekolah di Depok melalui email. Motif pelaku diduga lantaran kekecewaan asmara.

Sebanyak 10 sekolah di Kota Depok, Jawa Barat, menerima ancaman atau teror bom hingga pembunuhan yang dikirimkan melalui email. Teror bom hingga pembunuhan itu terjadi menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, pada Rabu (24/12/2025).

Sepuluh sekolah yang terima teror bom tersebut yakni SMA Arrahman, SMA Mawaddah, SMA Muhammadiyah 4 Depok, SMA PGRI Depok, dan SMA Bintara Depok. Selanjutnya ada SMA Budi Bhakti, SMA Cakra Buana, SMA Muhammadiyah 07 Depok, SMA IT Nururrahman, dan SMAN 6 Depok.

Ancaman tersebut dikirim melalui email dan memicu respons cepat aparat kepolisian. Polres Metro Depok bersama Tim Gegana Brimob Polri segera melakukan penyisiran dan sterilisasi di seluruh wilayah tersebut.

Hasil pemeriksaan selanjutnya memastikan tidak ditemukan bom maupun benda mencurigakan. Polisi menegaskan kondisi aman dan terkendali, serta tak ada korban dalam peristiwa tersebut.

Adapun, email yang berisi ancaman bom itu dikirim dengan mencatut identitas seorang warga Depok bernama Kamila Hamid. Polisi menelusuri asal email tersebut dan pemilik akun kemudian membantah bahwa dirinya melakukan ancaman serta mengaku bahwa akunnya kemungkinan diretas.

Isi email tersebut memuat ancaman terhadap keamanan sekolah dan para siswa, termasuk intimidasi akan melakukan aksi kekerasan serta penyalahgunaan narkoba. Dalam pesan itu pula, pelaku menyampaikan kekecewaan terhadap dunia pendidikan dan aparat penegak hukum di Depok terkait persoalan pribadi yang diklaimnya tidak mendapat penanganan.

Melalui pesan singkatnya, pelaku mengancam akan meneror bom, menculik, dan membunuh para murid. Tak hanya itu, pelaku juga mengancam akan menyebarkan narkoba ke sekolah-sekolah yang menjadi targetnya.

"Sekolah se-Kota Depok yang terima email gua, gua bakal teror bom sama culik bunuh, tebar narkoba ke semua sekolah yang terima email ini, waktu yang lo semua tunggu, anak-anak didik lu semua jadi korban,” tulis pelaku, dilansir dari Tribunlampung.co.id.

Karena gue diperkosa dan cowok yang perkosa gue enggak tanggung jawab nikahin gue,” tutupnya.

Setelah proses penyidikan dilakukan, polisi lalu mengamankan HRR (23), seorang mahasiswa program studi IT di salah satu perguruan tinggi swasta di Depok, serta menetapkannya sebagai tersangka. Polisi menyatakan HRR sengaja menggunakan nama mantan pacarnya untuk membuat teror.

 

Dalam penyidikan, polisi menegaskan bahwa isi email yang menyudutkan Kamila sebagai korban tak benar dan sepenuhnya rekayasa tersangka. HRR kemudian dijerat dengan Pasal 45B jo Pasal 29 UU ITE Tahun 2024 dan/atau Pasal 335 KUHP dan/atau Pasal 336 ayat 2 KUHP.

Setelah pelaku ditangkap, polisi mengatakan bahwa teror tersebut tak berkaitan dengan motif ideologi atau jaringan terorisme, melainkan dipicu oleh persoalan asmara yang berlarut-larut. Pelaku HRR diketahui mengatasnamakan mantan kekasihnya dalam email ancaman bom, yaitu Kamila, lantaran dia menolak lamaran pernikahannya.

Dalam kronologi mahasiswa IT teror bom ini, Kasat reskim Polres Metro Depok, Kompol Made Gede Oka, mengatakan bahwa lantaran hal itu HRR mengalami kekecewaan asmara. Adapun, diketahui hubungan antara pelaku dan kekasihnya, yaitu Kamila, telah berjalan sejak tahun 2022.

"Pelaku melakukan aksi teror terhadap beberapa sekolah di Depok karena masalah asmara. Ia merasa kecewa dengan hubungan yang berakhir, serta dengan penolakan lamarannya," kata Oka.

Melansir dari Kompas.com, Kompol Oka menambahkan bahwa pelaku sebenarnya sudah lama melakukan teror terhadap Kamila. Dia bahkan nekat meneror mantan kekasihnya itu hingga ke kampus tempat Kamila berkuliah.

"Pelaku sudah sering mengancam dan meneror K. Selain itu, ada juga pesanan fiktif, seperti makanan yang dikirimkan ke rumah K dan keluarganya tanpa ada yang memesan," jelasnya.

Puncaknya yaitu pelaku diketahui mengirimkan ancaman atau teror bom ke 10 sekolah di wilayah Depok. Teror tersebut dilakukan HRR dengan mengatasnamakan Kamila sebagai pengirim pesan email itu.

"Motifnya jelas, pelaku ingin menarik perhatian K, karena setelah hubungan mereka berakhir dan lamaran ditolak, K tidak lagi mengindahkan pelaku. Ini yang membuat pelaku semakin nekat," ungkap Oka. (*)

 

 

 

Artikel Asli


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Stok Beras di Gudang Bulog Cirebon Aman
• 18 menit lalumediaindonesia.com
thumb
Dinamika Global Tekan Volume Angkutan Ekspor, ALII Proyeksikan Pendapatan Meningkat di 2026
• 6 jam laluidxchannel.com
thumb
Polisi Segera Lakukan Gelar Perkara Terkait Laporan Wardatina Mawa
• 7 jam lalukumparan.com
thumb
Bantu Pemulihan Korban Banjir Bandang di Tapteng, Polri Kirim Bantuan Kendaraan | KOMPAS PETANG
• 33 menit lalukompas.tv
thumb
Alyssa Daguise Ungkap Al Ghazali Lebih Protektif Selama Dirinya Hamil
• 5 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.