STOK beras yang dimiliki Bulog Cirebon melimpah. Pemantauan di pasar tradisional pun terus dilakukan jelang akhir tahun.
Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon, Imam Mahdi menjelaskan bahwa saat ini stok beras yang dimiliki oleh Bulog Cirebon mencapai ini 153.000 ton. “Jadi sangat aman,” tuturnya, Minggu (28/12).
Untuk penyerapan, lanjut dia, pihaknya masih melakukannya. Namun saat ini panen sudah berkurang sehingga penyerapan tidak sebanyak sebelumnya.
Baca juga : Bulog Cirebon Serap Seribu Ton Gabah per Hari
Selanjutnya Imam pun menambahkan bahwa pihaknya pun rutin melakukan pemantauan di lapangan untuk melihat pergerakan harga pangan, termasuk beras. “Kami juga rutin menyalurkan beras SPHP. Baik di pasar tradisional maupun di retail modern. Penyerapan oleh masyarakat pun cukup tinggi."
Mengacu pada data harga rata-rata Kota Cirebon per 25 Desember 2025, beras medium berada di kisaran Rp13.667- Rp14.000 per kilogram, sementara beras premium sekitar Rp15.300-Rp15.667 per kilogram. Harga tersebut relatif stabil dalam beberapa pekan terakhir.
Sejumlah pedagang beras mengakui bahwa suplai beras dari Bulog serta pasokan lokal membantu menjaga ketersediaan barang di pasar, meski harga beberapa jenis beras masih berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Baca juga : Stok Beras Bulog Jelang Ramadan Diklaim Aman
Sebelumnya, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Cirebon menggelar sidak terpadu di beberapa pasar tradisional untuk memantau harga, pasokan, dan keamanan pangan.
Stok pangan aman
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian Dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon, Elmi Masruroh, menjelaskan bahwa sidak dilakukan bersama TPID, Bank Indonesia, DKUKMPP, DKPPP, serta Perusahaan Daerah Pasar Berintan Kota Cirebon.
“Kami telah melakukan pemantauan harga dan pasokan pangan jelang akhir tahun. Kami juga melakukan pengujian keamanan pangan,” tambahnya.
Untuk saat ini, lanjut dia, stok pangan dalam kondisi aman.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon, Iing Daiman, menegaskan pemerintah terus melakukan pengendalian harga melalui pemantauan harian dengan aplikasi E-TUKU.
“Jika terjadi eskalasi harga yang cukup lama, TPID bersama BI akan melakukan intervensi, salah satunya melalui operasi pasar,” jelasnya.
Menurut dia, kenaikan harga menjelang akhir tahun masih dalam batas wajar, dipengaruhi pola konsumsi masyarakat dan tingginya permintaan.
Selanjutnya sebagai langkah antisipasi, Pemkot juga mengoptimalkan kerja sama antar daerah (KAD) di kawasan Cirebon dan sekitarnya untuk memastikan pasokan telur, cabai, dan daging ayam tetap aman.
“Kami berharap harga tetap terjangkau. Jika diperlukan, operasi pasar murah akan kami lakukan,” tandas Iing.


:strip_icc()/kly-media-production/medias/3005526/original/042026500_1577335053-firefighter.jpg)
