Palang Merah Indonesia (PMI) akan kembali mengirimkan kapal bantuan kemanusiaan gelombang kedua untuk wilayah terdampak banjir di Aceh dan Sumatera Utara.
Kapal kemanusiaan ini dijadwalkan berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada 3 Januari 2026 pukul 08.00 WIB menuju Pelabuhan Belawan, Medan; Pelabuhan Krueng Geukeh, Lhokseumawe; dan Pelabuhan Malahayati, Krueng Raya, Banda Aceh.
Kepala Markas PMI Pusat, Arifin M Hadi, mengatakan kapal bantuan kemanusiaan ini merupakan kerja sama Palang Merah Indonesia dan Kalla Grup, sekaligus pelengkap dari pengiriman gelombang pertama yang sebelumnya telah diberangkatkan untuk membantu masyarakat terdampak banjir di Sumatera.
“Ini adalah kapal bantuan gelombang kedua, melengkapi kapal pertama yang sudah dikirim sebelumnya. Bantuan ini lebih difokuskan pada proses rehabilitasi, yaitu peralatan kebersihan serta perlengkapan ibadah, dan sekolah,” kata Arifin lewat keterangannya, Minggu (28/12).
Arifin menjelaskan, bantuan yang akan dikirim meliputi alat berat dan peralatan kebersihan, seperti lima ekskavator, 40 mini beko, empat forklift, serta peralatan manual berupa 20.000 pacul, 20.000 sekop, dan 4.000 gerobak dorong.
Selain itu, terdapat bantuan lain berupa 2.000 kompor beserta regulator, serta 60 ton barang berupa pakaian, selimut, sarung, popok bayi, dan makanan.
Bantuan tersebut akan difokuskan untuk wilayah-wilayah yang terdampak paling parah, antara lain Banda Aceh, Aceh Tamiang, Aceh Utara, Lhokseumawe, serta sejumlah daerah di Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Selain peralatan kebersihan, PMI juga masih menyiapkan stok kebutuhan dasar karena kondisi di lapangan masih berada dalam masa transisi dari tanggap darurat menuju pemulihan. Kebutuhan tersebut mencakup bahan makanan, minuman, pakaian, dan obat-obatan.
“Operasi kebersihan ini menjadi pelengkap dari operasi kedaruratan yang masih berjalan hingga Maret mendatang. Ke depan, kegiatan ini juga akan masuk dalam tahap rehabilitasi dan berlanjut hingga satu tahun,” jelasnya.
Arifin menambahkan, upaya pembersihan menjadi penting menjelang bulan Ramadan agar masjid dan rumah warga dapat kembali digunakan, sehingga masyarakat bisa mulai menjalani kehidupan normal.
PMI juga membuka kesempatan bagi masyarakat dan para donatur yang ingin menitipkan bantuan kemanusiaan melalui kapal tersebut. Kapal bantuan gelombang kedua ini diperkirakan mampu mengangkut sekitar 3.000 ton bantuan, mengingat kapasitas kapal yang lebih besar dibandingkan kapal sebelumnya.
“Kami mengajak masyarakat dan seluruh donatur untuk bersama-sama membantu saudara-saudara kita di Sumatera yang terdampak banjir. PMI siap menampung dan menyalurkan bantuan tersebut,” pungkas Arifin.




