FAJAR, MAKASSAR — PSM Makassar menyongsong putaran kedua Super League 2025/2026 dengan pendekatan yang relatif berbeda dibandingkan para rivalnya. Saat sebagian besar klub mulai agresif berburu pemain baru di bursa transfer paruh musim, Pasukan Ramang justru memilih jalur yang lebih tenang dan terukur.
Manajemen PSM belum menunjukkan tanda-tanda belanja besar. Fokus utama masih diarahkan pada menjaga keseimbangan tim serta memaksimalkan potensi skuad yang sudah ada. Namun, di balik sikap kalem tersebut, sejumlah sinyal menarik mulai bermunculan.
Salah satunya terkait masa depan lini belakang PSM, terutama menyusul hengkangnya Lucas Dias. Winger asing yang selama ini menjadi pilar serangan itu meninggalkan lubang yang tak bisa dianggap sepele. Pelatih kepala PSM, Tomas Trucha, dikabarkan mulai mempertimbangkan opsi pemain bertahan baru, termasuk bek sayap dengan karakter defensif kuat, sebagai langkah antisipasi.
Langkah ini dinilai penting mengingat ketatnya persaingan Super League dan padatnya jadwal pertandingan di putaran kedua. Satu absensi di sektor pertahanan bisa berpengaruh besar terhadap stabilitas permainan PSM.
Fondasi Kuat di Era Trucha
Sejak resmi menukangi PSM Makassar pada awal November lalu, Tomas Trucha perlahan menunjukkan dampaknya. Dari empat pertandingan awal, pelatih asal Republik Ceko itu sukses membawa PSM meraih tiga kemenangan dan satu hasil imbang.
Catatan tersebut cukup impresif, terlebih jika melihat inkonsistensi PSM di fase awal musim. Di bawah Trucha, permainan Juku Eja terlihat lebih terorganisasi, disiplin secara taktikal, dan mulai menemukan kembali identitas kolektifnya.
Performa positif itu membawa PSM kembali bersaing di papan atas klasemen sementara sekaligus memulihkan kepercayaan diri tim. Trucha pun menilai fondasi skuad saat ini cukup kuat untuk menghadapi paruh musim kedua.
“Saya sudah mempunyai pengetahuan terhadap skuad yang kami miliki. Dari saya sendiri, mungkin tidak akan ada perubahan besar,” ujar Tomas Trucha dalam salah satu sesi konferensi pers.
Pernyataan tersebut menjadi sinyal bahwa PSM tidak akan gegabah di bursa transfer, setidaknya jika tidak ada kondisi darurat yang memaksa.
Jalur Akademi Tetap Dipercaya
Alih-alih agresif mendatangkan pemain baru, PSM justru konsisten mempromosikan talenta muda dari akademi. Nama terbaru yang mencuat adalah Jamil Alrahman, bek tengah asal Kabupaten Jeneponto yang naik kelas dari Akademi PSM Makassar U-20.
Jamil sempat dipanggil berlatih bersama tim senior di Stadion Kalegowa dan masuk Daftar Susunan Pemain (DSP) saat PSM menjamu Malut United FC pada pekan ke-15 Super League 2025/2026. Meski belum melakoni debut, kehadirannya menjadi bukti kepercayaan PSM terhadap jalur pembinaan internal.
Sebelumnya, dua nama lain sudah lebih dulu menembus skuad utama, yakni Andi Mukhram Pamungkas dan Muhammad Fahrul, pilar Akademi PSM Makassar U-18 yang menjuarai Elite Pro Academy musim 2024/2025.
“PSM memiliki akademi yang bagus. Banyak pemain bertalenta di U-18 dan U-20. Saya melihat beberapa di antaranya bisa naik ke tim senior,” kata Tomas.
Kepercayaan Trucha terhadap pemain muda juga terlihat jelas di laga melawan Malut United FC. Dalam pertandingan tersebut, ia memainkan lima pemain U-23, dua di antaranya—Mufli Hidayat dan Victor Dethan—turun sejak menit awal. Tiga nama lain, Ricky Pratama, Fahrul Aditya, dan Ananda Raehan, masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua.
“Saya senang melihat perkembangan pemain muda. Ini juga kesempatan bagi yang lain untuk menunjukkan kualitasnya,” ujar Tomas.
Kehadiran Agen, Isyarat Perubahan?
Di tengah sikap kalem PSM di bursa transfer, satu detail menarik tak luput dari perhatian. Agen Tomas Trucha, Razeen Khalid dari Active8 Sports Agency, terlihat hadir langsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api saat PSM bertandang ke markas Persib Bandung.
Belum ada konfirmasi resmi terkait tujuan kehadiran sang agen. Namun, kehadirannya di tengah periode krusial kompetisi memunculkan spekulasi. Banyak pihak menilai, kunjungan tersebut bukan sekadar agenda biasa.
Terlebih, PSM kini kehilangan satu bek asing dan membutuhkan kedalaman skuad jika ingin tetap kompetitif hingga akhir musim. Kehadiran agen Tomas Trucha di Bandung pun ditafsirkan sebagai sinyal awal bahwa PSM mulai membuka opsi mendatangkan pemain asing baru—meski tetap dengan pendekatan selektif dan terukur.
Apakah PSM benar-benar akan bergerak di bursa transfer, atau tetap bertahan dengan filosofi mengandalkan akademi? Jawabannya kemungkinan akan terungkap dalam beberapa pekan ke depan, saat putaran kedua Super League resmi bergulir.
