5 Fakta Tak Terduga Soal Pernikahan, Banyak Orang Terjebak Kalimat Ini

cnbcindonesia.com
4 jam lalu
Cover Berita
Foto: Sepasang pengantin baru memegang surat nikah mereka setelah mendaftar di Kuil Huguo Guanyin, Beijing, China, 28 Oktober 2025. (REUTERS/Tingshu Wang)
Dafar Isi
  • 1. Cinta Saja Tidak Cukup
  • 2. Pertengkaran Sering Terjadi
  • 3. Pasangan Tidak Bisa Memenuhi Semua Kebutuhan Anda
  • 4. Pernikahan Butuh "Servis" Rutin
  • 5. Setiap Individu Pasti Berubah

Jakarta, CNBC Indonesia - Pernikahan sering kali menjadi perjalanan hidup yang paling berharga namun penuh tantangan berat. Banyak pasangan sering terjebak dalam ekspektasi tinggi dan kalimat klise yang justru bisa menjadi bumerang bagi kelanggengan hubungan mereka di masa depan.

Psikolog asal Amerika Serikat (AS) Mark Travers mengatakan dirinya kerap bekerja dengan banyak pasangan yang terlambat menyadari pelajaran terberat dalam pernikahan setelah mengalami konflik atau bahkan perceraian.

Baca: Ridwan Kamil Mohon Maaf Soal Perceraian: Saya Banyak Khilaf

"Meskipun kita sering memasuki pernikahan dengan harapan yang tinggi, kenyataannya pernikahan adalah proses pembelajaran seumur hidup," ujar Travers dilansir CNBC Make It, dikutip Minggu (28/12/2025).


Untuk itu, dia membagikan lima kebenaran pahit yang harus diterima jika ingin memiliki hubungan yang langgeng:

1. Cinta Saja Tidak Cukup

Banyak pasangan terjebak kalimat "asal saling cinta, semua akan beres". Faktanya, cinta tidak otomatis menyelesaikan perbedaan gaya komunikasi, nilai personal, atau tujuan hidup. Yang mempertahankan pernikahan adalah komitmen dan usaha keras sehari-hari, bukan sekadar perasaan cinta.

2. Pertengkaran Sering Terjadi

Miskonsepsi terbesar adalah pasangan yang cocok tidak pernah ribut. Justru, ketiadaan konflik bisa berarti masalah penting sedang disembunyikan. Kuncinya bukan menghindari pertengkaran, tapi belajar bertengkar secara adil (fair fight) tanpa menyerang pribadi satu sama lain.

3. Pasangan Tidak Bisa Memenuhi Semua Kebutuhan Anda

Berharap pasangan menjadi "segalanya" (sahabat, pendukung emosional, pemecah masalah) adalah hal yang tidak realistis. Pasangan yang sehat tetap butuh individualitas, hobi, dan pertemanan di luar pernikahan agar hubungan tidak terasa mengekang.

4. Pernikahan Butuh "Servis" Rutin

Banyak yang meremehkan kerja keras dalam pernikahan. Seperti mobil yang butuh perawatan agar tetap berjalan, pernikahan butuh quality time dan evaluasi rutin. Jangan biarkan kesibukan kerja, anak, atau finansial membuat hubungan suami-istri turun prioritas.

Baca: Atalia Praratya Soal Resmi Bercerai dengan Ridwan Kamil: Minta Doanya
5. Setiap Individu Pasti Berubah

Jangan berharap pasangan di usia 25 tahun akan sama persis karakternya saat usia 45 tahun. Orang akan berevolusi dan prioritas hidup akan bergeser. Pasangan sukses adalah mereka yang beradaptasi dan tumbuh bersama perubahan tersebut, bukan menolaknya.

"Pasangan yang paling sukses adalah mereka yang beradaptasi dan tumbuh bersama. Meskipun pasangan bisa saja renggang, mereka menemukan alasan baru untuk tetap saling mencintai setiap hari," tutup Travers.


(wur/wur)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Daya Beli Lesu, Bisnis Kecantikan Bersaing Rebut Hati Pelanggan

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Indonesia Didukung Jadi Presiden Dewan HAM PBB, Legislator PKB Sebut Ini Peluang Pulihkan Citra Bangsa
• 19 jam lalupantau.com
thumb
Polresta Padang Larang Pesta Miras dan Batasi Jam Operasional Hiburan Malam
• 5 jam lalutvrinews.com
thumb
Sarwendah Ungkap Resolusi Tahun Baru 2026, Keinginan Mantan Istri Ruben Onsu Ternyata Tak Muluk-muluk
• 9 jam lalugrid.id
thumb
Pertamina Patra Niaga dan BPH Migas Pastikan Kesiapan Energi Selama Nataru di Jawa Timur
• 15 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
Klinik Kecantikan di Makassar Dilaporkan ke Polda Sulsel Terkait Izin Praktik
• 20 jam lalurepublika.co.id
Berhasil disimpan.