Tiru Kepribadian Manusia, China Mulai Perketat Aturan AI

wartaekonomi.co.id
10 jam lalu
Cover Berita
Warta Ekonomi, Jakarta -

Regulator China merilis rancangan aturan untuk konsultasi publik yang bertujuan memperketat pengawasan terhadap layanan kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk meniru kepribadian manusia dan berinteraksi secara emosional dengan pengguna.

Dilansir Senin (29/12), China menegaskan upayanya dalam mengarahkan pesatnya pengembangan akal imitasi yang berorientasi pada konsumen, dengan memperkuat persyaratan keselamatan, etika dan perlindungan pengguna.

Baca Juga: Perkuat Stimulus Fiskal, China Targetkan Pertumbuhan 5 Persen di 2026

Aturan yang diusulkan akan berlaku bagi produk dan layanan akal imitasi yang tersedia untuk publik dan menampilkan simulasi karakteristik kepribadian manusia, pola berpikir serta gaya komunikasi, termasuk yang berinteraksi dengan pengguna melalui teks, gambar, audio, video atau bentuk lainnya.

Dalam rancangan tersebut, penyedia layanan diwajibkan memperingatkan pengguna terhadap risiko penggunaan berlebihan dan melakukan intervensi apabila terdeteksi tanda-tanda kecanduan.

Penyedia juga harus memikul tanggung jawab keselamatan sepanjang siklus hidup produk, termasuk dengan membangun sistem peninjauan algoritma, keamanan data serta perlindungan informasi pribadi.

Regulasi ini secara khusus menyoroti potensi risiko psikologis. Penyedia layanan diharapkan mampu mengidentifikasi kondisi pengguna, menilai emosi, serta tingkat ketergantungan mereka terhadap layanan AI. Jika pengguna menunjukkan emosi ekstrem atau perilaku adiktif, penyedia diwajibkan mengambil langkah intervensi yang diperlukan.

Selain itu, rancangan aturan menetapkan batasan tegas terhadap konten dan perilaku layanan dari AI. Sistem akal imitasi dilarang menghasilkan konten yang membahayakan keamanan nasional, menyebarkan rumor atau mempromosikan kekerasan dan pornografi.

Baca Juga: Sambut 2026, vivo V60 Series Tawarkan Kamera ZEISS, AI, dan Promo 12.12 Joy in Us

Rancangan ini merupakan bagian dari pendekatan regulator untuk memastikan pengembangan akal imitasi berjalan seiring dengan stabilitas sosial, keamanan data dan perlindungan kesehatan mental masyarakat.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Dua Alasan KPK Setop Kasus Dugaan Korupsi Izin Tambang Nikel Rp 2,7 Triliun di Konawe Utara
• 20 jam laluviva.co.id
thumb
Momen Andre Rosiade Update Lahan Kampung Haji di Mekkah: Lahan 5 Hektare Dibangun 13 Tower
• 15 jam lalukompas.tv
thumb
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
• 22 jam lalusuara.com
thumb
Media Kanada Laporkan John Herdman Telah Ditunjuk Jadi Pelatih Baru Timnas Indonesia
• 19 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
Percepat Pemulihan Bencana, DMDI Indonesia Kirim Alat Berat-Puluhan Ton Bantuan ke Sumatra
• 2 jam laluviva.co.id
Berhasil disimpan.