ACEH, DISWAY.ID – Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko Infra) menerjunkan dua tim khusus guna mempercepat penanganan dampak banjir bandang dan tanah longsor yang melanda wilayah utara Sumatera.
Kabupaten Aceh Tamiang menjadi fokus utama penanganan lantaran mengalami kerusakan infrastruktur paling parah.
Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Percepatan Pembangunan, Irjen Pol Arif Rachman, menyampaikan bahwa bantuan logistik telah tiba di Pelabuhan Belawan, Medan, dan segera disalurkan ke sejumlah titik terdampak.
BACA JUGA:Nilai Rerata TKA Siswa RI Anjlok, FSGI: Apakah Soal Terlalu Sulit? Ini Evaluasi untuk Guru
BACA JUGA:KPK Setop Kasus Tambang Nikel Rp2,7 T yang Disidik Sejak 2017, Eks Pimpinan: Tak Layak Dihentikan!
Tim gabungan yang berjumlah 26 personel tersebut tidak hanya membawa bantuan kebutuhan dasar, tetapi juga tenaga ahli untuk menangani kerusakan infrastruktur.
“Atas instruksi Bapak Menko, kami langsung berangkat bersama tim ahli yang berjumlah 26 personel, sekaligus membawa bantuan logistik untuk mempercepat penanganan di titik-titik paling krusial,” ujar Arif dalam keterangan resmi, Minggu, 28 Desember 2025.
Ia menyebut bahwa fokus utama dalam fase tanggap darurat adalah pemulihan konektivitas yang terputus akibat rusaknya infrastruktur jembatan.
Seperti di Desa Lubuk Sidup, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang, pembangunan jembatan perintis sepanjang 250 meter sedang dipersiapkan.
"Karena bentang jembatan melebihi 100 meter, sementara ini kami menggunakan jembatan perintis agar konektivitas antarwilayah bisa segera dipulihkan," jelas Arif.
BACA JUGA:Jelang Akhir Tahun, 130 Napi 'High Risk' Dipindahkan ke Nusakambangan: Total 1.882
BACA JUGA:Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu Diperpanjang, Cek Link Persyaratan di Sini
Jembatan perintis ini dirancang agar dapat dilalui pejalan kaki, kendaraan roda dua, serta gerobak pengangkut logistik, sehingga distribusi bantuan dapat dilaksanakan.
Selama proses pembangunan jembatan berlangsung, pengiriman bantuan masih dilakukan dengan menggunakan perahu karet untuk menjangkau daerah-daerah yang terisolasi.
Selain pemulihan konektivitas, tim Kemenko Infra juga membawa instalasi pengolahan air bersih yang dikembangkan bersama Kementerian Kesehatan.
- 1
- 2
- »



