Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan masih bergerak terbatas dalam jangka pendek pada perdagangan Senin (29/12). Pada perdagangan terakhir, Rabu (24/12), IHSG ditutup melemah 0,55 persen ke level 8.537,9.
Analis Phintraco Sekuritas menilai, sentimen eksternal masih relatif kondusif setelah indeks-indeks utama di Wall Street menutup pekan lalu dengan penguatan.
Kenaikan tersebut terutama ditopang oleh saham sektor keuangan dan industri, yang secara musiman kerap mencatat kinerja positif di Amerika Serikat.
Optimisme investor juga didorong oleh harapan berlanjutnya dampak positif undang-undang pajak yang ditandatangani pada Juli serta pemangkasan suku bunga The Fed hingga 2026.
Di sisi lain, pergerakan komoditas cenderung beragam. Harga minyak mentah melemah seiring munculnya tanda-tanda kemajuan dalam perundingan perdamaian Rusia–Ukraina.
Sementara itu, emas justru menguat dan kembali mencetak rekor tertinggi baru di level USD 4.530 per troy ounce, ditopang meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven di tengah ketidakpastian global.
Memasuki pekan terakhir tahun ini, pelaku pasar juga mulai mengantisipasi potensi penguatan musiman di pasar saham.
“Pada pekan ini, investor mengantisipasi potensi terjadinya Santa Claus rally, yang secara historis terjadi pada lima hari perdagangan tahun berjalan dan dua hari perdagangan tahun baru,” tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya.
Meski demikian, perhatian investor global masih akan tertuju pada arah kebijakan moneter The Fed untuk tahun 2026. Tekanan pada saham-saham teknologi di Wall Street akibat kekhawatiran valuasi yang dinilai mahal masih menjadi catatan.
Namun, sektor-sektor lain dengan valuasi lebih moderat dinilai mampu menjadi penopang pergerakan indeks dalam beberapa hari terakhir.
Dari dalam negeri, pasar akan mencermati rilis data indeks manufaktur PMI dan inflasi Desember yang dijadwalkan keluar pekan ini. Kedua data tersebut dipandang penting untuk membaca arah pemulihan ekonomi dan ruang kebijakan moneter ke depan.
Secara teknikal, kondisi IHSG masih menunjukkan tekanan. Indeks tercatat ditutup di bawah level MA5 dan MA20, dengan histogram negatif MACD yang semakin melebar. Stochastic RSI memang berada di area oversold, namun belum menunjukkan sinyal pembalikan arah.
“Sehingga diperkirakan IHSG berpotensi menguji level 8430-8500 dalam jangka pendek,” ungkap Phintraco.
Meski ruang pelemahan masih terbuka, peluang pemantulan teknikal tetap ada, terutama memasuki awal tahun baru. Harapan baru dari investor serta kondisi IHSG yang sudah berada di area jenuh jual dinilai dapat menjadi katalis terjadinya technical rebound.
Untuk pekan ini, Phintraco Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham pilihan, yakni AUTO, TKIM, AVIA, DOID, ASII, dan BTPS, yang dinilai memiliki peluang menarik di tengah pergerakan pasar yang masih fluktuatif.
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.



