TABLOIDBINTANG.COM - Resolusi Tahun Baru tidak hanya relevan bagi orang dewasa, tetapi juga bisa menjadi kebiasaan baik yang dikenalkan sejak dini kepada anak-anak. Di usia mereka, anak kerap memiliki harapan dan cita-cita untuk tahun yang baru. Namun, tidak jarang resolusi tersebut terdengar terlalu besar atau kurang realistis untuk diwujudkan. Di sinilah peran orang tua menjadi sangat penting dalam membantu anak menyusun resolusi yang lebih mudah dipahami dan dijalankan.
Orang tua dapat mengarahkan resolusi anak dengan mengubahnya menjadi tujuan yang lebih positif, spesifik, dan terukur. Misalnya, ketika seorang anak berkata, “Saya tidak akan bertengkar dengan adik saya,” kalimat tersebut bisa dialihkan menjadi resolusi yang lebih membangun, seperti, “Saya akan bermain setiap malam dengan adik saya.” Dengan bermain bersama, anak-anak berkesempatan mempererat hubungan emosional, belajar berbagi, dan berkomunikasi dengan lebih baik. Aktivitas ini secara alami dapat mengurangi potensi konflik karena mereka merasa lebih dekat satu sama lain.
Hal serupa juga berlaku untuk resolusi yang berkaitan dengan keberanian. Jika anak memiliki keinginan untuk “lebih berani di sekolah,” orang tua dapat membantu memperjelas targetnya menjadi, “Saya akan mengacungkan tangan tiga kali dalam seminggu.” Bagi anak yang pemalu, berbicara di depan kelas tentu bukan hal mudah. Dengan target yang jelas dan terukur, anak akan merasa tantangan tersebut lebih ringan dan memungkinkan untuk dicapai. Setelahnya, orang tua sebaiknya mengajak anak berdiskusi mengenai pengalamannya, perasaan yang muncul, serta pelajaran berharga yang bisa diambil.
Sementara itu, untuk resolusi yang berhubungan dengan prestasi akademik, seperti “Saya akan mendapatkan nilai A,” akan lebih efektif jika diarahkan pada pembentukan kebiasaan positif. Contohnya, mengubahnya menjadi, “Saya tidak akan menonton TV sebelum menyelesaikan PR.” Alih-alih menekan anak pada hasil akhir, membangun rutinitas yang baik justru lebih berdampak jangka panjang. Kebiasaan menyelesaikan tugas tepat waktu akan membantu anak lebih disiplin dan mendukung proses belajar yang optimal.
Bagi anak yang belum memiliki resolusi, orang tua dapat mengajak mereka duduk bersama untuk merumuskannya. Proses ini menjadi momen berharga untuk berdiskusi, menyusun tujuan yang realistis, serta menyepakati cara mengevaluasi hasilnya di kemudian hari. Dengan demikian, anak akan terbiasa merencanakan sesuatu, menetapkan target, dan belajar bertanggung jawab atas komitmen yang dibuatnya.
Kebiasaan menetapkan resolusi sejak kecil tidak hanya membantu anak mencapai tujuan sederhana, tetapi juga menanamkan nilai penting seperti perencanaan, fokus, dan konsistensi. Nilai-nilai inilah yang kelak akan menjadi bekal berharga bagi anak dalam meraih cita-cita dan menghadapi berbagai tantangan di masa depan.


:strip_icc()/kly-media-production/medias/5453898/original/032871800_1766538714-divaldo.jpg)
