EtIndonesia. Badai salju yang melanda wilayah Danau-Danau Besar (Great Lakes) dan timur laut Amerika Serikat telah mengacaukan lalu lintas perjalanan. Pada Sabtu (27 Desember) pagi, hampir 1.300 penerbangan mengalami keterlambatan atau dibatalkan.
Menurut data dari situs pelacakan penerbangan FlightAware, hingga Sabtu pagi saja sudah terdapat lebih dari 650 penerbangan tertunda dan sedikitnya 600 penerbangan dibatalkan, dengan kondisi terparah terjadi di tiga bandara utama New York.
Sehari sebelumnya, tercatat sekitar 8.500 penerbangan tertunda dan 1.700 penerbangan dibatalkan.
Salju dan es yang menumpuk juga merobohkan pohon-pohon dan kabel listrik. Berdasarkan data dari situs pemantau listrik PowerOutage.us, lebih dari 30.000 rumah tangga di negara bagian Michigan mengalami pemadaman listrik.
Hingga hari Sabtu, lebih dari 23 juta orang telah terdampak oleh badai salju ini.
Gubernur Negara Bagian New York, Kathy Hochul, pada Jumat sore mengumumkan status darurat.
Badan Meteorologi memperkirakan bahwa wilayah dari Long Island, New York, hingga Connecticut akan mengalami curah salju setinggi 8 hingga 12 inci (sekitar 20–30 cm).
Sebagai respons, New York telah melakukan persiapan selama beberapa hari, termasuk menyiagakan tambahan personel untuk menghadapi badai. Sejak Jumat, berbagai langkah telah dilakukan, seperti penaburan garam di jalan, menyiapkan alat pembersih salju, serta menutup layanan feri lebih awal. (Jhon)





:strip_icc()/kly-media-production/medias/5456751/original/057463100_1766939889-ROmo_Mudji.jpeg)