JAKARTA, KOMPAS.com – Kampung Kebon Melati yang berada di Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, masih mempertahankan ruang hijau dan pengelolaan lingkungan berbasis swadaya warga meski berada di tengah kawasan bisnis Thamrin yang dikelilingi gedung pencakar langit.
Kampung ini terletak tepat di belakang kawasan elite Thamrin dan hanya berjarak sekitar satu kilometer dari Bundaran HI.
Selain dekat dengan Stasiun Karet dan jalur MRT, wilayah tersebut juga berdampingan dengan Waduk Melati.
Ketua RT 008 RW 06 Kebon Melati, Andi (48), mengatakan wilayahnya kerap disebut sebagai kampung yang terhimpit pembangunan kawasan pusat kota.
Baca juga: Kampung Kebon Melati, Permukiman Lama yang Terkepung Gedung Pusat Jakarta
“Betul, wilayah ini memang sering disebut sebagai kampung yang ‘diapit’,” kata Andi saat ditemui Kompas.com, Rabu (24/12/2025).
var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=Kampung Kota, thamrin jakarta, kampung kebon melati, Ruang Hijau Jakarta, Tanpa CSR, Lingkungan Warga&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8yOS8wOTU2NDE3MS9jZXJpdGEtZGFyaS1rYW1wdW5nLWtlYm9uLW1lbGF0aS1kaS1qYW50dW5nLXRoYW1yaW4tcnVhbmctaGlqYXUtdGFucGEtY3Ny&q=Cerita dari Kampung Kebon Melati di Jantung Thamrin, Ruang Hijau Tanpa CSR§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `Menurut Andi, pembangunan gedung-gedung tinggi di sekitar Kebon Melati mulai masif sejak awal 2000-an.
Meski demikian, sebagian warga memilih bertahan karena merasa sudah nyaman tinggal di lingkungan tersebut.
“Ada warga yang tidak mau pindah karena harga tanah tidak cocok atau memang sudah nyaman tinggal di sini,” ujar dia.
Ruang hijau dari swadaya wargaAndi menjelaskan, keberadaan ruang hijau di RW 06 bukan berasal dari program korporasi atau bantuan besar, melainkan dari kesadaran kolektif warga.
“Targetnya jelas bikin lingkungan nyaman dan hijau. Warga akhirnya ikut menanam, ikut merawat,” kata Andi.
RW 06 diketahui pernah mengikuti Program Kampung Iklim (ProKlim) dan hampir mewakili Jakarta ke tingkat nasional.
Baca juga: Dari Bank Sampah hingga Maggot, Cara Warga Kebon Melati Kurangi Limbah dari Rumah
Di wilayah ini juga terdapat waduk dan pompa air, dengan sistem pengolahan air limbah yang membuat air tetap bersih.
“Airnya rutin dicek, sampai ikannya bisa hidup,” ujar Andi.
RW 06 memiliki delapan RT dengan total sekitar 259 kepala keluarga. Rumah-rumah di wilayah ini mayoritas permanen dan tidak bertingkat tinggi.
Pengelolaan sampah menjadi fokus utama warga RW 06. Sampah plastik dipilah dan masuk ke bank sampah, sementara sampah organik diolah menggunakan maggot.


:strip_icc()/kly-media-production/medias/5307153/original/098770300_1754459746-1000192530.jpg)


