Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menambah jumlah personel Polri untuk mempercepat penanganan dampak bencana di Sumbar, Sumut, dan Aceh. Mereka difokuskan untuk pemulihan, seperti pembersihan rumah warga, fasilitas umum, hingga pembangunan sumur bor.
Hal itu disampaikan Sigit saat konferensi pers perkembangan penanggulangan bencana Sumatera di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (29/12).
“Saat ini baru saja kita berangkatkan 1.500 personel Polri untuk menambah kekuatan yang sebelumnya sudah ada,” kata Sigit.
Ia menjelaskan, dari 1.500 personel tambahan tersebut, sebagian ditempatkan di Aceh, lainnya di Sumut. Tugas utama mereka adalah membantu percepatan pembersihan bangunan.
“Mereka kita berangkatkan untuk membantu mempercepat khususnya yang di Aceh, ada kurang lebih kita bagi 1.500 tadi ada yang di Aceh ada juga yang di Sumatera Utara dengan tugas membantu mempercepat pembersihan terkait rumah, tempat ibadah," kata dia.
"Juga sekolah-sekolah, dan juga sektor-sektor pelayanan publik termasuk juga pemasangan-pemasangan sumur bor kemudian kebutuhan-kebutuhan lain yang dibutuhkan,” ujarnya.
Dengan penambahan tersebut, total personel Polri yang terlibat dalam penanganan bencana kini mencapai 10.759 orang. Polri juga telah menyiapkan personel lanjutan untuk mendukung pembangunan hunian sementara (Huntara) dan hunian tetap (Huntap) jika dibutuhkan.
“Total saat ini sudah ada 10.759 personel dan kita sudah persiapkan personel berikutnya manakala nanti kemudian ada tugas-tugas lanjutan khususnya seperti yang disampaikan oleh Menko PMK terkait dengan persiapan infrastruktur apabila ada pembangunan Huntara dan Huntap,” ucap Listyo.
Selain personel, Polri juga mengoperasikan dapur lapangan dan layanan kesehatan. Tercatat, ada 29 dapur lapangan yang tersebar, serta 38 posko kesehatan di tiga provinsi tersebut.
Untuk pemenuhan kebutuhan air bersih, Polri merencanakan pembangunan ratusan fasilitas sumur bor.
“Kemudian untuk bantuan pembuatan sumur bor, kami merencanakan pembangunan 436 fasilitas sumur bor di tiga provinsi dengan rincian 261 di Aceh, kemudian 25 di Sumut. Dan rencana 150 titik di Provinsi Sumbar yang saat ini prosesnya sedang berjalan,” katanya.
Polri juga menyiapkan sarana MCK, mobile toilet, mobil tangki air, jet pump, hingga tandon air. Selain itu, Polri membuka layanan servis dan cuci motor gratis bagi kendaraan warga yang rusak akibat bencana agar bisa kembali digunakan untuk aktivitas sehari-hari.
Dalam mendukung pemulihan infrastruktur, Polri turut membantu pembangunan jembatan. Bantuan kemanusiaan berupa beras dan distribusi logistik juga terus disalurkan, didukung pengerahan alat berat serta kesiapan heli dan pesawat untuk distribusi ke wilayah terdampak.
“Sampai sekarang ini ada 227 ton beras. Alat berat kemarin kami dorong 37 unit untuk membantu mempercepat proses pembersihan khususnya yang ada di Aceh dan di Sumut,” tutur Sigit.
Ia menambahkan, hingga kini distribusi logistik yang telah dilaksanakan mencapai lebih dari 150 ton dan akan terus ditingkatkan sesuai kebutuhan di lapangan.





