Demo Tolak UMP 2026 Digeser ke Monas, Bos Buruh: Demokrasi Makin Mundur

bisnis.com
4 jam lalu
Cover Berita

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Ketua Partai Buruh, Said Iqbal melayangkan kritik tajam terhadap tindakan aparat keamanan yang membatasi ruang gerak aksi demonstrasi buruh di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada hari ini, Senin (29/12/2025).

Pasalnya, demo buruh kali ini semestinya digelar di sekitar kawasan Patung Kuda untuk kemudian konvoi bergerak menuju Istana Merdeka. Akan tetapi, dalam praktinya massa demo digeser mundur di sekitar Monas.

"Seyogyanya di depan istana negara, tetapi teman-teman bisa lihat, mohon disiarkan melalui media, demokrasi di Indonesia makin mundur. Reformasi kepolisian rasanya harus dipercepat," kata Said saat ditemui di sekitar Monas, Senin (29/12/2025).

Said melanjutkan, Istana tidak semestinya menjadi tempat yang sakral, yang tidak boleh didatangi oleh rakyatnya, termasuk oleh para buruh.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display("div-gpt-ad-parallax"); });

Dia juga menekankan bahwa reformasi di tubuh kepolisian perlu dipercepat agar pendekatan terhadap massa aksi tidak lagi menggunakan cara-cara represif. Pada saat yang sama, dia turut menyayangkan penutupan akses menuju Istana Negara.

"Bagaimana mungkin mobil komando peserta aksi diderek? Para peserta aksi didorong. Pasti ada yang menyuruh secara militeristik. Ini sudah kembali ke zaman militeristik," tegasnya.

Baca Juga

  • Protes UMP 2026, 20.000 Buruh Bakal Demo di Monas Hari Ini (29/12)
  • 1.392 Personel Gabungan Amankan Demo Buruh soal UMP di Jakarta Pusat (29/12)
  • Buruh KSPI Bakal Demo 29-30 Desember, Tolak Upah Minimum Jakarta & Jabar

Sementara berdasarkan pantauan Bisnis, massa aksi mulai berkumpul di lokasi pada pukul 10.00 WIB. Setidaknya, demonstran yang datang sekitar 500 buruh.

Adapun, buruh baru melakukan konvoi pada pukul 11.15 WIB. Seiring dengan penutupan tersebut, rute konvoi diubah. Dimulai dari jalan Medan Merdeka Selatan dan aksi konvoi berakhir tempat di depan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Untuk diketahui, KSPI membawa tuntutan agar UMP DKI Jakarta 2026 yang ditetapkan sebesar Rp5.729.876 dapat direvisi, karena dinilai belum memenuhi kebutuhan hidup layak (KHL). 

Menurutnya, perhitungan KHL pekerja DKI Jakarta dari Badan Pusat Statistik adalah sebesar Rp5,89 juta. Dengan demikian, masih terdapat selisih sekitar Rp160.000 dari besaran UMP yang telah diteken.

Said juga menuntut agar Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memberlakukan upah minimum sektoral provinsi (UMSP) yang lebih tinggi 2% hingga 5% dari KHL. Hal ini disebutnya harus mengacu pada karakter sektor industri di Ibu Kota. 

Sementara itu, pihaknya menyoroti penetapan upah minimum sektoral kabupaten/kota (UMSK) oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, yang dianggap mengubah atau menghilangkan rekomendasi sejumlah bupati/wali kota.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Disebut Jadi Orang Ketiga, Safa Marwah Justru Puji Setinggi Langit Sosok Ridwan Kamil hingga Ngaku Sedih Dengar Kabar Perceraian Sang Pejabat
• 19 jam lalugrid.id
thumb
Bulog Jamin Stok Beras Aman untuk Warga Terdampak Bencana
• 20 jam lalurepublika.co.id
thumb
Pembangunan 15 Ribu Hunian Korban Bencana Sumatra, Ditarget Selesai 3 Bulan
• 6 jam lalugenpi.co
thumb
Papan Reklame di Gedung Sarinah Terbakar, Diduga Korsleting Listrik
• 17 jam lalutvrinews.com
thumb
BNNP Jakarta Temukan 156 Siswa Terpapar Narkoba Sepanjang 2025
• 3 jam lalumetrotvnews.com
Berhasil disimpan.