BNNP Jakarta Temukan 156 Siswa Terpapar Narkoba Sepanjang 2025

metrotvnews.com
2 jam lalu
Cover Berita

Jakarta: Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta mengungkap hasil capaian kinerja selama Tahun 2025. Rilis akhir tahun digelar di Gedung BNNP DKI Jakarta yang disampaikan langsung oleh Kepala BNNP DKI Jakarta Brigjen Pol. Awang Joko Rumitro.

Kemudian, dihadiri oleh Siswoyo Adi selaku Penyidik Madya BNNP DKI Jakarta, Kabag Umum BNNP DKI Jakarta Djaka Sunarya, dan jajaran BNNP DKI Jakarta lainnya. Kepala BNNP DKI Jakarta Awang menyampaikan pihaknya telah melaksanakan upaya deteksi dini melalui tes urine terhadap 28.255 orang, baik di lingkungan swasta, pemerintah, pendidikan, dan masyarakat.

"Dengan hasil sebanyak 62 orang dinyatakan positif mengonsumsi narkoba dengan zat yang digunakan yaitu Methamphetamine dan Amphetamine sebanyak 38 orang, Methamphetamine sebanyak 4 orang, dan THC sebanyak 20 orang," kata Awang dalam konferensi pers di kantornya, Senin, 29 Desember 2025.

Awang memerinci 62 orang yang dinyatakan positif narkoba itu berasal dari kalangan pemerintah dua orang. Kemudian, di kalangan pendidikan 24 orang yang terdiri atas 3 orang siswa SMP dan 21 orang siswa SMA. Ada pula masyarakat tercatat positif narkoba sebanyak 36 orang.
 

Baca Juga :

Lapas Narkotika Jakarta Kembali Gagalkan Penyelundupan Sabu

BNNP DKI Jakarta juga melakukan upaya pencegahan melalui kegiatan skrining di lingkungan pendidikan terhadap 19.381 siswa. Dengan hasil, sebanyak 132 siswa mengaku pernah mengonsumsi narkoba, 1.847 mengaku menggunakan rokok, 544 siswa menggunakan rokok elektrik (Vape), dan 37 siswa mengonsumsi alkohol. Sehingga, bila dijumlahkan 24 dan 132 orang, totalnya 156 siswa atau 0,80 persen telah terpapar narkoba sepanjang 2025.


Kepala BNNP DKI Jakarta Brigjen Pol. Awang Joko Rumitro. Foto; Metro TV/Siti Yona Hukamana

Angka ini diminta menjadi alarm bagi semua pihak untuk sama-sama mengupayakan agar anak-anak terhindar dari bahaya narkoba. Dari BNN sendiri telah melakukan upaya pencegahan, dengan membentuk ketahanan keluarga melibatkan 10 keluarga di Kelurahan Kota Bambu Selatan (Kampung Boncos), serta 10 keluarga dan 4 pengurus PKK di Kelurahan Kedaung Kali Angke (Kamping Ambon).

Kemudian, memberikan pelatihan softskill bagi guru bimbingan konseling (BK) di Kampung Boncos dan Kampung Ambon, serta membentuk tim relawan di kedua kampung tersebut. Lalu, membuat program life skill di kawasan rawan narkoba, dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan, kemandirian ekonomi, serta ketahanan masyaraka.

Adapun, para siswa mengaku membeli barang haram di kampung narkoba. Terlebih, lokasi sekolah mereka juga rata-rata berada di dekat kawasan kampung narkoba. 


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kawal Arus Mudik Nataru, Polres Dumai Perketat Pengawasan di Pelabuhan Pelindo
• 18 jam laludetik.com
thumb
Pemulihan Dampak Bencana Sumatra Masuk Fase Transisi
• 1 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Pria di Suriname Tikam 9 Orang hingga Tewas, 4 Korban Anaknya Sendiri
• 13 jam laludetik.com
thumb
Wall Street Melemah Tipis Usai Natal, Investor Tunggu Reli Santa Claus
• 9 jam lalukumparan.com
thumb
Lisa Mariana Bongkar Sifat Asli Atalia Praratya di Tengah Proses Cerai dengan Ridwan Kamil
• 43 menit lalugrid.id
Berhasil disimpan.