Puluhan emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan sejumlah aksi korporasi, salah satunya pergantian pemegang saham pengendali perusahaan. Di antaranya PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP), PT Singaraja Putra Tbk (SINI), PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA), hingga 30 emiten lainnya.
Bursa Efek Indonesia (BEI) merespons soal maraknya aksi ganti pengendali di pasar modal. Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna memastikan, setiap pemilik baru yang akan mengakuisisi perusahaan publik dan berkomitmen untuk membangun perusahaan.
Nyoman menjelaskan, proses ini dimungkinkan melalui berbagai aksi korporasi, termasuk lewat right issue. Adapun pihaknya akan memastikan calon pengendali harus memiliki aset yang mampu memperkuat pertumbuhan bisnis perusahaan publik yang diakuisisi.
BEI memastikan siapa yang menjadi pengendali dari setiap perusahaan publik, dan juga komitmen untuk mengembangkan perusahaan ke depan. BEI juga berharap adanya aset yang disuntikkan ke dalam perusahaan agar dapat memperbaiki kinerja perseroan.
“Dan ujung-ujungnya apa? Yang memberikan atribusi balik kepada pemegang saham. Jadi lihat tujuannya,” kata Nyoman kepada wartawan ketika ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/12).
Terbaru, emiten pertambangan milik konglomerat RI Prajogo Pangestu PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) bakal mencaplok emiten milik Happy Hapsoro PT Singaraja Putra Tbk (SINI). CUAN menyebut setelah rencana pengambilalihan rampung dapat menguasai sedikitnya 51% saham SINI dan sekaligus menjadi pengendali SINI.
Manajemen Petrindo Jaya Kreasi menyampaikan bahwa CUAN melalui entitas anaknya PT Kreasi Jasa Persada beserta afiliasinya telah memiliki secara tidak langsung sebesar 19,99% dari modal ditempatkan dan disetor PT Singaraja Putra Tbk (SINI).
Saat ini, CUAN tengah melakukan negosiasi dengan pemegang saham pengendali SINI untuk membahas mekanisme pengambilalihan, termasuk perkiraan jumlah saham, harga, serta waktu penyelesaian transaksi.
“Serta sebagai bagian dari rencana pengembangan usaha jangka panjang grup CUAN untuk menjadi perusahaan pertambangan dan jasa pertambangan yang terintegrasi,” ucap manajemen CUAN dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (29/12).
Astra (ASII) Jadi Pengendali Emiten Properti (MMLP)Kemudian PT Astra International Tbk (ASII) melalui anak usahanya PT Saka Industrial Arjaya (SIA) resmi mengakuisisi 83,67% saham PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP). Nilai akuisisi ini mencapai Rp 3,34 triliun.
“Perseroan menyampaikan pengumuman bahwa pada tanggal 30 September 2025, perseroan telah melakukan pengambilalihan terhadap MMLP,” demikian penjelasan Corporate Secretary ASII Gita Tiffani Boer dalam keterbukaan informasi dikutip Rabu (1/10).
Gita menjelaskan, aksi tersebut merujuk pada perjanjian jual beli saham bersyarat tanggal 21 Juli 2025 antara PT Saka Industrial Arjaya dengan PT Suwarna Arta Mandiri selaku pemegang saham mayoritas MMLP dan Bridge Leed Limited sebagai pemegang saham 17,51% MMLP, serta dan beberapa pemegang saham minoritas MMLP lainnya.
Grup Sampoerna (SGRO) Ganti Pengendali, Jual Saham ke Taipan KorselLalu emiten perkebunan Grup Sampoerna, PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO), resmi mengumumkan perubahan pengendali setelah AGPA Pte. Ltd., anak usaha POSCO International Corporation, mengakuisisi seluruh saham pengendali milik Twinwood Family Holdings Limited sebanyak 1,19 miliar saham atau 65,72% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Meski demikian, Corporate Secretary SGRO Eris Ariaman tidak mengungkap nilai transaksi tersebut.
Merujuk laman resmi perusahaan, AGPA Pte. Ltd. merupakan perusahaan berbasis di Singapura yang didirikan pada November 2021 oleh POSCO International. AGPA berfungsi sebagai induk investasi kelapa sawit, dengan rencana ekspansi melalui akuisisi perkebunan tambahan serta investasi di fasilitas penyulingan minyak sawit dan produksi biofuel. Seluruh kepemilikan AGPA berada di bawah POSCO International.
Konglomerat Ciliandra jadi Pengendali Baru ANJTNama konglomerat Ciliandra Fangiono muncul sebagai pengendali baru PT Ciliandra Perkasa (CPI). Aksi korporasi lewat akusisi yang ia lakukan melalui entitas bisnis First Resources Limited yang berbasis di Singapura membuat ia kini menjadi pengendali baru salah satu emiten sawit Tanah Air PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT).
Di kalangan pelaku pasar, nama Ciliandra bukan sosok yang baru. Ia merupakan salah satu taipan sawit terkaya Asia Tenggara. Merujuk laman Forbes Millionaires, pada akhir 2024 Ciliandra menjadi orang terkaya ke-24 di Indonesia dengan kekayaan mencapai US$ 2,4 miliar atau sekitar Rp 39,31 triliun.
Pengendalian Ciliandra di Austindo disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) ANJT yang digelar di Menara SMBC, Jakarta, Rabu (7/5). Lewat akuisisi itu memimpin pengambilalihan saham dari PT Memimpin Dengan Nurani, PT Austindo Kencana Jaya, Tuan George Santosa Tahija dan Tuan Sjakon George Tahija
Aksi korporasi industri kelapa sawit Indonesia ini membuat First Resources jadi penguasa 3,057 miliar lembar saham ANJT atau senilai sekitar setara 91,17%. Sementara publik memiliki saham sebanyak 296 juta lembar atau setara 8,32%.
Sebelum pengambilalihan ini, First Resources tercatat hanya memiliki 0,32% saham ANJT secara tidak langsung. Sementara pengendali utama saat itu adalah PT Memimpin Dengan Nurani dan PT Austindo Kencana Jaya, masing-masing menguasai 40,86% saham.
Investor Singapura jadi Pengendali BOGAPT Bintang Oto Global Tbk (BOGA) resmi mengumumkan perubahan pengendali dari PT Falcon Asia Investama (FAI) menjadi perusahaan sektor keuangan asal Singapura, GX Archipelago Pte. Ltd. FAI melepas seluruh kepemilikannya di BOGA sebanyak 1,12 miliar saham melalui pasar negosiasi pada harga Rp 520 per saham. Dari transaksi tersebut, FAI mengantongi dana segar sebesar Rp 583,51 miliar.
“Dampak dari fakta material tersebut adalah adanya perubahan Pengendali langsung Perseroan, yang sebelumnya merupakan PT Falcon Asia Investama dan saat ini menjadi GX Archipelago Pte. Ltd,” ujar SVP Corporate Secretary BOGA, Johan, dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Jumat (21/11).
Johan juga menjelaskan GX Archipelago Pte. Ltd. akan memenuhi seluruh ketentuan yang berlaku dalam Peraturan OJK Nomor 9/POJK.04/2018 mengenai Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, termasuk kewajiban menggelar tender wajib (mandatory tender offer) bagi pemegang saham minoritas.
Mengutip Bloomberg, GX Archipelago Pte. Ltd adalah perusahaan induk investasi (investment holding company) yang berbasis di Singapura. Fokus bisnis perseroan adalah peluang investasi di perusahaan skala menengah ke kecil di Asia Tenggara dengan tujuan mendorong pertumbuhan dan efisiensi operasional dalam perusahaan investee.
Daftar 33 emiten yang sudah ganti pengendali atau berencana ganti pengendali:- PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN)
- PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE)
- PT Trimitra Prawara Goldland Tbk (ATAP)
- PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA)
- PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO)
- PT Mandom Indonesia Tbk (TCID)
- PT Buana Artha Anugerah Tbk (STAR)
- PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT)
- PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS)
- PT Oscar Mitra Sukses Sejahtera Tbk (OLIV)
- PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM)
- PT Hotel Fitra International Tbk (FITT)
- PT Leyand International Tbk (LAPD)
- PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK)
- PT Koka Indonesia Tbk (KOKA)
- PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP)
- PT Master Print Tbk (PTMR)
- PT Futura Energi Global Tbk (FUTR)
- PT Folago Global Nusantara Tbk (IRSX) / PT Aviana Sinar Abadi Tbk
- PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (PGJO)
- PT Klinko Karya Imaji Tbk (KLIN)
- PT Remala Abadi Tbk (DATA)
- PT Menn Teknologi Indonesia Tbk (MENN)
- PT Aracord Nusantara Group Tbk (RONY) / PT Aesler Group Internasional Tbk
- PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk (PACK)
- PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU)
- PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA)
- PT Boston Furniture Industries Tbk (SOFA)
- PT Esta Multi Usaha Tbk (ESTA)
- PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE)
- PT Nusatama Berkah Tbk (NTBK)
- PT Berkah Prima Perkasa Tbk (BLUE)
- PT Andalan Sakti Primaindo Tbk (ASPI)
- PT Singaraja Putra Tbk (SINI)




