Penulis: Lidya Thalia.S
TVRINews, Tokyo
Doa dan dukungan bagi para korban bencana alam di Sumatra mewarnai perayaan Natal 2025 yang diselenggarakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo bersama Keluarga Masyarakat Kristen Indonesia (KMKI) Jepang. Hal tersebut dihadiri sekitar 200 jemaat dari berbagai prefektur di Jepang.
Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Tokyo, Maria Renata Hutagalung, menyampaikan bahwa Natal bukan hanya menjadi perayaan keagamaan, tetapi juga momentum untuk saling menguatkan dan berbagi kasih, khususnya kepada saudara-saudara di Tanah Air yang tengah menghadapi musibah bencana.
Ia mengapresiasi kebersamaan warga Indonesia di Jepang yang tetap menunjukkan kepedulian terhadap kondisi di Tanah Air. Menurutnya, meskipun berada di perantauan, ikatan emosional dan solidaritas terhadap Indonesia tetap terjaga.
“Di tengah sukacita Natal, warga Indonesia di Jepang dapat berkumpul sebagai satu keluarga besar. Dukungan dan doa bagi saudara-saudara kita di Sumatra yang terdampak bencana merupakan cerminan kepedulian dan cinta mereka kepada Indonesia,” ujar Maria Renata Hutagalung dalam keterangan tertulis, Senin, 29 Desember 2025.
Ia juga mengajak seluruh WNI di Jepang untuk terus memperkuat persaudaraan, saling mendukung, dan menumbuhkan semangat kebersamaan agar nilai-nilai Natal dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Maria Renata turut menyampaikan ucapan Selamat Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 kepada seluruh WNI di Jepang.
Perayaan Natal diawali dengan ibadah bersama yang dilaksanakan dengan tata cara Katolik dan diikuti pula oleh umat Protestan. Doa bersama secara khusus dipanjatkan bagi para korban bencana alam di Sumatra.
Ibadah Natal KBRI Tokyo–KMKI dipimpin oleh Pastor Paroki Gereja Katolik Matsubara, Romo Wifridus Ngalla, CICM, bersama Romo Galuh Arjanta. Dalam khotbahnya, Romo Wifridus menekankan pentingnya keluarga sebagai ruang utama keselamatan dan pewartaan kasih Tuhan.
Tema Natal 2025 yang diusung Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) bersama Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), yakni “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga”, turut menjadi refleksi dalam ibadah tersebut. Romo Wifridus mengajak umat untuk memaknai berbagai bencana alam di Indonesia sebagai pengingat akan pentingnya menjaga alam ciptaan Tuhan serta menyampaikan harapan agar masyarakat Sumatra yang terdampak segera bangkit dan melewati masa sulit.
Perayaan Natal KBRI Tokyo–KMKI juga dimeriahkan dengan berbagai penampilan budaya, seperti Tari Bali, kolaborasi angklung antara warga Indonesia dan Jepang, serta persembahan lagu-lagu rohani dan nasional. Suasana kebersamaan semakin terasa melalui sajian Christmas Market yang menghadirkan aneka kuliner khas Nusantara.
Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin Pendeta Henry Mimbar dari Gereja Interdenominasi Indonesia (GIII) Tokyo.
Selain perayaan di Tokyo, KBRI Tokyo juga memberikan dukungan terhadap perayaan Natal 2025 bersama masyarakat Indonesia di berbagai prefektur di Jepang, di antaranya Gunma dan Fukuoka. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Counsellor Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Tokyo Lodya Habsanthiara serta Sekretaris Pertama Iqbal Mohammad Amrullah.
Editor: Redaktur TVRINews





