MEMPELAJARI ilmu tajwid merupakan hal yang sangat penting bagi setiap muslim agar dapat membaca Al-Qur'an dengan tartil dan benar. Salah satu hukum bacaan yang paling sering dijumpai di akhir ayat adalah contoh mad arid lissukun.
Memahami hukum ini tidak hanya memperbaiki kualitas bacaan, tetapi juga menambah kekhusyukan saat melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Dalam artikel ini, kita akan mengulas secara mendalam mengenai definisi, ketentuan panjang bacaan, hingga contoh-contoh konkretnya yang terdapat dalam Al-Qur'an.
Pengertian Mad Arid LissukunSecara bahasa (etimologi), Mad artinya panjang, Arid artinya tiba-tiba atau baru datang, dan Lissukun artinya karena sukun (mati). Jadi, secara istilah, Mad Arid Lissukun adalah hukum bacaan yang terjadi apabila ada huruf Mad Thabi'i (Alif, Wau, atau Ya) bertemu dengan huruf hijaiyah hidup (berharakat) yang kemudian dibaca mati (sukun) karena diwaqafkan (berhenti).
Hukum ini disebut "Arid" (tiba-tiba) karena sukun pada huruf terakhir tersebut bukanlah sukun asli, melainkan sukun yang muncul tiba-tiba karena pembaca memutuskan untuk berhenti (waqaf) pada kata tersebut. Jika pembacaan diteruskan (washal), maka hukum Mad Arid Lissukun ini gugur dan kembali menjadi Mad Thabi'i biasa.
Ketentuan dan Cara MembacaDalam ilmu tajwid, cara membaca Mad Arid Lissukun memiliki fleksibilitas panjang harakat, namun harus konsisten dalam satu kali bacaan. Ada tiga cara membacanya:
- Qashr (Pendek): Dibaca sepanjang 2 harakat (1 alif), sama seperti Mad Thabi'i.
- Tawassuth (Sedang): Dibaca sepanjang 4 harakat (2 alif). Ini adalah yang paling umum digunakan dalam tilawah standar.
- Thul (Panjang): Dibaca sepanjang 6 harakat (3 alif). Biasanya digunakan dalam bacaan mujawwad atau tartil yang lambat.
Para ulama tajwid menyarankan agar pembaca memilih salah satu panjang harakat tersebut dan menggunakannya secara konsisten (istiqomah) dari awal hingga akhir bacaan.
Kumpulan Contoh Mad Arid Lissukun dalam Al-Qur'anUntuk lebih memahami penerapannya, berikut adalah analisis dan contoh Mad Arid Lissukun yang diambil dari berbagai surat dalam Al-Qur'an. Perhatikan huruf sebelum huruf terakhir yang berupa huruf Mad (Alif, Wau, atau Ya).
1. Contoh dalam Surat Al-FatihahSalah satu contoh paling mudah ditemukan ada pada Surat Al-Fatihah ayat 2. Perhatikan kata terakhir ayat tersebut:
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Pada kata Al-'Aalamiin, terdapat huruf Ya sukun yang didahului oleh huruf berharakat kasrah (Mim), dan bertemu dengan huruf Nun yang dimatikan karena waqaf. Inilah yang disebut Mad Arid Lissukun.
2. Contoh dalam Surat Al-BaqarahContoh berikutnya terdapat pada awal Surat Al-Baqarah ayat 5, yang berbunyi:
أُولَٰئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Pada kata Al-Muflihuun, terdapat huruf Wau sukun yang didahului oleh huruf berharakat dammah (Ha), dan bertemu dengan huruf Nun yang disukunkan karena waqaf. Ini adalah contoh penggunaan huruf Wau sebagai pembentuk mad.
3. Contoh dalam Surat YasinSurat yang sering dibaca oleh masyarakat Indonesia, yaitu Surat Yasin, juga memiliki banyak contoh Mad Arid Lissukun. Salah satunya pada ayat ke-2:
وَالْقُرْآنِ الْحَكِيمِ
Pada kata Al-Hakiim, terdapat huruf Ya sukun yang didahului huruf berharakat kasrah (Kaf), dan diakhiri dengan huruf Mim yang dimatikan karena waqaf.
4. Contoh dalam Surat An-NasContoh penggunaan huruf Alif sebagai pembentuk Mad Arid Lissukun dapat dilihat pada Surat An-Nas ayat 1:
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ
Pada kata An-Naas, terdapat Alif yang didahului huruf berharakat fathah (Nun), dan bertemu dengan huruf Sin yang dimatikan karena waqaf.
5. Contoh dalam Surat At-TinTerakhir, mari kita lihat contoh pada Surat At-Tin ayat 8:
أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ
Kata Al-Haakimiin memenuhi syarat Mad Arid Lissukun karena adanya Ya sukun setelah kasrah yang bertemu huruf Nun di posisi waqaf.
Perbedaan Mad Arid Lissukun dengan Mad LinSeringkali pembaca pemula tertukar antara Mad Arid Lissukun dengan Mad Lin (Mad Layyin). Perbedaan utamanya terletak pada harakat sebelum huruf mad.
- Mad Arid Lissukun: Harakat sebelumnya mengikuti pasangannya (Fathah bertemu Alif, Kasrah bertemu Ya sukun, Dammah bertemu Wau sukun). Contoh: Rahiiim.
- Mad Lin: Terjadi jika huruf Wau sukun atau Ya sukun didahului oleh huruf berharakat Fathah, dan diikuti huruf lain yang dimatikan karena waqaf. Contoh: Quraiisy (Surat Quraisy) atau As-Shaif.
Dengan memahami contoh mad arid lissukun dan kaidah-kaidahnya di atas, diharapkan kita dapat membaca Al-Qur'an dengan lebih fasih. Kunci utamanya adalah latihan yang konsisten dan memperhatikan tanda waqaf saat membaca ayat suci. (Z-4)




