Warga Gaza Bongkar Reruntuhan Bangunan untuk Perkuat Tenda Darurat di Tengah Badai Musim Dingin

pantau.com
2 jam lalu
Cover Berita

Pantau - Badai musim dingin yang menerpa Jalur Gaza memaksa ribuan warga Palestina untuk mengais batang besi dari reruntuhan rumah mereka demi memperkuat tenda-tenda darurat yang tidak mampu menahan angin kencang dan hujan deras.

Di tengah keterbatasan bantuan dan larangan masuknya bahan bangunan, praktik membongkar sisa-sisa bangunan menjadi strategi bertahan hidup yang terpaksa dilakukan oleh banyak keluarga.

Besi Reruntuhan Jadi Penopang Tenda Darurat

Di kawasan al-Jalaa, Kota Gaza, seorang warga bernama Ali al-Hajjar (55) terlihat mencungkil batang besi dari pilar beton rumah lamanya yang hancur akibat serangan bom.

"Saya tidak lagi mencari barang-barang pribadi di antara puing-puing, melainkan material untuk melindungi keluarga saya dari musim dingin," ungkapnya.

Sejak gencatan senjata pada 10 Oktober 2025, keluarga al-Hajjar yang berjumlah tujuh orang belum mendapatkan tenda atau tempat tinggal alternatif dari otoritas mana pun.

Setelah tempat perlindungan darurat mereka yang terbuat dari kayu dan nilon roboh akibat badai, keluarga ini terpaksa bermalam di tempat terbuka, dengan kasur dan selimut yang basah kuyup.

Kondisi serupa terjadi di kamp pengungsi Shati, di mana Mohammed al-Shanti (47) bersama keluarganya juga mengambil besi dari reruntuhan rumah mereka yang rusak.

"Tenda tradisional sudah tidak dapat digunakan karena lantainya berubah menjadi lumpur dan air masuk ke dalam," ia menjelaskan.

Batang besi yang berhasil dikumpulkan digunakan untuk membangun kerangka tenda agar lebih kokoh dan mampu menahan tekanan angin serta air hujan.

" Kami sedang membongkar sisa-sisa rumah kami untuk membangun tempat perlindungan sederhana," katanya.

Krisis Hunian Memburuk, Warga Berjuang Hadapi Cuaca Ekstrem

Fenomena ini mencerminkan bentuk adaptasi terpaksa akibat krisis material bangunan yang berkepanjangan di Gaza.

Israel hingga kini masih membatasi masuknya bahan bangunan, membuat harga semen dan komponen konstruksi lainnya melonjak tajam di pasar lokal.

Di lingkungan Zeitoun, tenggara Kota Gaza, warga terlihat berjalan di tengah hujan pada 11 Desember 2025, menunjukkan kondisi darurat yang mereka hadapi.

Di kamp Shati, keluarga al-Shanti kembali mengumpulkan besi untuk memperkuat struktur tenda mereka.

Warga lain, Abbas Saud, mengaku mulai mengikuti langkah tersebut setelah melihat para tetangganya melakukan hal serupa.

"Besi dan beton yang digunakan kembali akan dibuang jika rekonstruksi dimulai," katanya, menandakan bahwa solusi ini hanya bersifat sementara.

Menurut Saud, meskipun tenda darurat yang mereka bangun tidak memenuhi standar keselamatan, tenda tersebut tetap memberikan perlindungan minimal dari cuaca ekstrem.

"Upaya-upaya ini bukanlah pilihan yang diinginkan. Ini merupakan adaptasi terhadap kondisi yang dimunculkan oleh perang," ia menambahkan.

Krisis kemanusiaan ini terus memburuk seiring dengan penurunan suhu udara dan hujan deras yang terus mengguyur wilayah Gaza.

Kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas memperingatkan bahwa lebih dari 288.000 keluarga tidak memiliki tempat perlindungan layak.

Diperkirakan dibutuhkan sekitar 300.000 tenda dan unit hunian bergerak untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi.

"Banyak keluarga kini memakai kembali besi bekas akibat kurangnya alternatif hunian dan keterlambatan kedatangan karavan," menurut pernyataan resmi tersebut.

Warga Palestina juga terlihat duduk di sekitar tenda darurat untuk menghangatkan diri setelah hujan, menandakan tingkat keputusasaan yang kian meningkat di tengah krisis berkepanjangan.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Jejak Hakim Pengadil Tom Lembong yang Kini Diusulkan Kena Sanksi
• 4 jam laludetik.com
thumb
Suami di Depok Diduga Aniaya Istri Gegara Tak Dipinjami HP Main Game
• 7 jam laludetik.com
thumb
Lautaro Bawa Inter Milan Taklukkan Atalanta dan Tutup Tahun 2025 di Puncak Klasemen
• 16 jam lalupantau.com
thumb
Skema Bantuan Pascabencana Sumatera: Rp15–Rp30 Juta untuk Rumah Rusak Ringan-Sedang, Huntara bagi Rusak Berat
• 1 jam laludisway.id
thumb
TVRI Resmi Pegang Hak Siaran Piala Dunia 2026
• 9 jam lalueranasional.com
Berhasil disimpan.