Lampung Jadi Jalur Transit Narkotika, BNNP Bongkar 29 Perkara Sepanjang 2025

kumparan.com
2 jam lalu
Cover Berita

Lampung Geh, Bandar Lampung - Lampung menjadi wilayah transit peredaran narkotika jaringan lintas provinsi. Sepanjang tahun 2025, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung menangani 29 berkas perkara tindak pidana narkotika.

Kepala BNNP Lampung, Sakeus Ginting mengatakan, hasil ungkap tersebut melampaui target yang ditetapkan sebelumnya yakni 19 berkas perkara.

Namun, hingga akhir 2025 realisasi penanganan mencapai 29 berkas melalui pengungkapan 14 kasus narkotika dan prekursor narkotika.

"Pengungkapan dilakukan secara kolaboratif dengan aparat penegak hukum lain karena jaringan narkotika bersifat terorganisir dan lintas wilayah," kata dia.

Dari hasil pengungkapan tersebut, BNNP Lampung menyita narkotika jenis sabu seberat 28.333,18 gram, ganja 870 gram, serta 64 butir ekstasi yang diduga akan diedarkan di wilayah Lampung dan daerah tujuan lainnya.

Sakeus menjelaskan, salah satu pengungkapan terbesar terjadi pada 16 Maret 2025, saat petugas menggagalkan penyelundupan 14.952,80 gram sabu di Exit Tol Simpang Pematang KM 240 Jalan Tol Palembang-Bakauheni, Kabupaten Mesuji.

Menurutnya, pengungkapan tersebut menguatkan fakta bahwa jalur darat, khususnya Tol Trans Sumatera, masih menjadi jalur favorit sindikat narkotika untuk mendistribusikan barang ke Pulau Jawa.

“Modus yang digunakan terus berkembang, mulai dari penyamaran di dalam kendaraan hingga perpindahan kendaraan dan pengemudi untuk memutus mata rantai pengungkapan,” ujar dia.

Selain jalur tol, BNNP Lampung juga menindak peredaran narkotika di tingkat lokal. Operasi terpadu digelar pada 7 November 2025 di Desa Negara Ratu Wates dan Gunung Sugih Baru, Kecamatan Tegineneng, Pesawaran.

Dalam setiap pengungkapan, penyidik juga mengamankan sejumlah barang bukti pendukung, seperti 32 unit telepon genggam, enam unit mobil, lima unit sepeda motor, uang tunai Rp17.157.000, serta saldo rekening bank senilai Rp5.300.000.

BNNP Lampung menilai, kejahatan narkotika di wilayah Lampung menunjukkan pola yang semakin masif dan adaptif, dengan memanfaatkan infrastruktur jalan tol, jasa ekspedisi, hingga jaringan pengedar lokal.

"Upaya penindakan terus diperkuat, terutama pada jalur-jalur strategis dan kawasan rawan peredaran narkotika," pungkasnya. (Yul/Lua)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Okupansi Hotel DIY Capai 80 Persen Jelang Tahun Baru
• 22 jam lalurepublika.co.id
thumb
Mensesneg: Perintah Presiden Pengurusan Dokumen Korban Bencana Digratiskan
• 1 jam laludetik.com
thumb
Pertemuan Trump-Zelensky, 20 Poin Perdamaian Disepakati 90%
• 13 jam lalumetrotvnews.com
thumb
MA, BI, dan OJK Sepakat Perpanjang MOU, Perkuat Kepastian Hukum Sektor Keuangan | MA NEWS
• 13 jam lalukompas.tv
thumb
Sidak ke Pasar Kramat Jati, Zulhas Klaim Harga Bahan Pangan Terkendali Kecuali Cabai
• 4 jam laluidxchannel.com
Berhasil disimpan.