Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi meminta adanya percepatan penanganan kecelakaan kapal Phinisi Putri Sakina di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Prasetyo juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, TNI, dan Polri.
Kapal tersebut tenggelam di perairan Selat Padar akibat diduga terkena gelombang setinggi dua meter yang mengakibatkan mesin mati. Akibat kecelakaan, empat wisatawan asal Spanyol, yaitu pelatih sepak bola wanita Valencia Fernando Martin Careras dan dua anaknya belum ditemukan.
"Kami memonitor kecelakaan di Labuan Bajo dan kami juga minta kepada seluruh jajaran TNI, Polri, Kemenhub untuk bekerja keras secepat mungkin," kata Prasetyo Hadi di Jakarta, Senin (29/12) dikutip dari Antara.
Prasetyo mengatakan, pemerintah terus mengerahkan bantuan untuk pencarian korban insiden kapal tersebut. Dari informasi yang diterimanya, masih ada korban kecelakaan yang belum ditemukan.
Kapal wisata tersebut mengangkut sebanyak 11 penumpang. Korban terdiri dari tujuh wisatawan asing berkewarganegaraan Spanyol, empat anak buah kapal (ABK), dan satu orang pemandu wisata (tour guide).
"Kami telah melaksanakan evakuasi dan berhasil menyelamatkan tujuh orang, yang terdiri dari empat awak kapal, seorang guide dan dua penumpang, kemudian yang belum ditemukan ada empat penumpang," kata Kepala KSOP Kelas III Stephanus Risdiyanto di Labuan Bajo, Sabtu (27/12).
Tim SAR juga telah menemukan satu jenazah yakni seorang warga negara asing (WNA) berusia 12 tahun pada hari ini. Meski demikian, belum diketahui hubungan korban dengan pelatih Valencia tersebut.
Tim SAR akan melanjutkan operasi pencarian selama tujuh hari berdasarkan kondisi cuaca dan keselamatan tim di lapangan. Otoritas kesyahbandaran juga telah menetapkan larangan sementara pelayaran kapal wisata di perairan Labuan Bajo dan Kepulauan Komodo sejak 26 Desember 2025 hingga 1 Januari 2026.




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5429806/original/077058700_1764645011-000_32RQ8CG.jpg)