FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Kapolda Sulsel, Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro, optimistis kasus penembakan terhadap pengacara Rudi S Gani (49) di Kabupaten Bone dapat segera menemukan titik terang.
Keyakinan itu disampaikan Djuhandhani dengan menegaskan pengalamannya yang panjang dalam menangani berbagai kasus besar, termasuk pembunuhan dan kejahatan menonjol lainnya.
Djuhandhani mengaku baru secara langsung mendalami kembali perkara tersebut dalam beberapa hari terakhir.
Ia bahkan telah memerintahkan tim khusus untuk meninjau ulang seluruh proses penyelidikan yang telah berjalan selama hampir satu tahun.
“Updatenya saya juga baru menghimpun perkara itu, saya baru kemarin, satu persatu perkara yang saya pelajari,” ujar Djuhandhani kepada awak media di Mapolda Sulsel, Senin (29/12/2025).
Kata dia, penanganan ulang dilakukan karena perkara tersebut sudah cukup lama, hampir setahun.
Djuhandhani menegaskan, perlu ada penyegaran serta evaluasi terhadap langkah-langkah penyidikan yang sebelumnya telah ditempuh.
“Saya baru menurunkan tim untuk melihat kembali. Karena perkara sudah satu tahun, kebetulan memang latar belakangnya di situ,” jelasnya.
Djuhandhani bilang, dirinya memiliki pengalaman panjang dalam pengungkapan kasus-kasus menonjol.
Modal itulah yang membuatnya yakin kasus penembakan terhadap pengacara tersebut dapat diurai secara tuntas.
“Saya banyak terkait pengungkapan kasus yang menonjol, seperti pembunuhan dan lain sebagainya. Saya akan coba dengan apa yang pernah saya laksanakan,” terangnya.
Ia menyebutkan, tim penyidik akan menelusuri kembali setiap tahapan penyelidikan yang telah dilakukan, termasuk mencari kemungkinan adanya celah atau aspek yang belum tergarap secara maksimal.
“Kami akan coba untuk melakukan penyelidikan, melihat kembali apa yang sudah dilaksanakan penyidik. Kemudian kira-kira hal lain yang mungkin belum atau kurang dalam proses penyelidikan,” ungkapnya.
Djuhandhani menekankan, tidak ada kejahatan yang benar-benar sempurna. Ia meminta publik memberi kepercayaan kepada kepolisian untuk menuntaskan kasus tersebut.
“Saya yakin tidak ada kejahatan yang sempurna. Percayakan kepada kami mencari kesempurnaan itu,” kuncinya.
Sebelumnya, Polisi masih kesulitan mengungkap pelaku penembakan pengacara Rudi S Gani di Kabupaten Bone pada malam pergantian tahun baru 2025 lalu.
Dirreskrimum Polda Sulsel, Kombes Pol Setiadi Sulaksono, mengatakan bahwa hingga saat ini timnya di lapangan masih terus bekerja.
“Saya sampaikan, sampai saat ini di Bone kami masih terus bekerja. Tim kami masih ada di sana,” ujar Setiadi, Rabu (9/7/2025).
Setiadi tidak menampik adanya kesulitan dalam mengungkap Orang Tak Dikenal (OTK) yang saat itu menembak Rudi.
“Insyaallah kita segera mengungkap. Kita berupaya karena banyak sekali klaster-klaster di situ. Mungkin memang orang dalam kampung itu,” Setiadi menuturkan.
Kata Setiadi, tidak adanya rekaman CCTV menjadi salah satu kendala dalam menuntaskan kasus tersebut.
“Kendalanya kalau di sana yang pertama CCTV itu tidak ada, terus kita juga mengambil seperti DNA yang di tempat yang dia (pelaku) lalui ini kita tidak temukan waktu itu,” ucapnya.
Senada dengan yang diungkapkan pejabat sebelumnya, Kombes Pol Jamaluddin Farti, Setiadi mengatakan bahwa Rudi ditembak di area terbuka.
“Itu memang agak sulit karena di tempat terbuka. Nanti kalau tersangkanya ditangkap ya kita update,” tandasnya.
Kinerja Kepolisian semakin ditantang pada perkara ini. Sebab, pada peristiwa serupa di Kabupaten Gowa, mereka bisa mengungkapnya hanya dalam rentan waktu sekitar dua pekan. (Muhsin/fajar)
