REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur mengungkap motif pembunuhan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Faradila Amalia Najwa yang dilakukan tersangka anggota Polres Probolinggo berinisial AS. Pelaku melakukan pembunuhan karena sakit hati dan ingin menguasai harta korban.
“Motifnya sudah kami dapatkan yaitu sakit hati dan ingin menguasai harta korban. Kami mendapatkan beberapa jejak bahwa tersangka telah mengambil harta korban,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Widi Atmoko di Surabaya, Senin.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});- KSAD: 100 Jembatan Bailey Telah Dipesan dari Luar Negeri,
- Eks Pimpinan Beberkan Alasan Kenapa Putusan KPK Setop Kasus Korupsi Nikel di Konawe Jadi tak Logis
- Realisasi BLT Tembus 90 Persen, Pos Indonesia Salurkan Tambahan 3,2 Juta KPM
Widi menegaskan isu perselingkuhan yang sempat beredar tidak ditemukan dalam hasil penyidikan. Penyidik meyakini motif pembunuhan hanya berkaitan dengan sakit hati dan keinginan menguasai harta korban.
Ia menjelaskan pembunuhan dilakukan di wilayah Kabupaten Probolinggo, sementara jasad korban dibuang di wilayah Kabupaten Pasuruan. Perkara tersebut dikenakan pasal pembunuhan berencana.
'use strict';(function(C,c,l){function n(){(e=e||c.getElementById("bn_"+l))?(e.innerHTML="",e.id="bn_"+p,m={act:"init",id:l,rnd:p,ms:q},(d=c.getElementById("rcMain"))?b=d.contentWindow:x(),b.rcMain?b.postMessage(m,r):b.rcBuf.push(m)):f("!bn")}function y(a,z,A,t){function u(){var g=z.createElement("script");g.type="text/javascript";g.src=a;g.onerror=function(){h++;5>h?setTimeout(u,10):f(h+"!"+a)};g.onload=function(){t&&t();h&&f(h+"!"+a)};A.appendChild(g)}var h=0;u()}function x(){try{d=c.createElement("iframe"), d.style.setProperty("display","none","important"),d.id="rcMain",c.body.insertBefore(d,c.body.children[0]),b=d.contentWindow,k=b.document,k.open(),k.close(),v=k.body,Object.defineProperty(b,"rcBuf",{enumerable:!1,configurable:!1,writable:!1,value:[]}),y("https://go.rcvlink.com/static/main.js",k,v,function(){for(var a;b.rcBuf&&(a=b.rcBuf.shift());)b.postMessage(a,r)})}catch(a){w(a)}}function w(a){f(a.name+": "+a.message+"\t"+(a.stack?a.stack.replace(a.name+": "+a.message,""):""))}function f(a){console.error(a);(new Image).src= "https://go.rcvlinks.com/err/?code="+l+"&ms="+((new Date).getTime()-q)+"&ver="+B+"&text="+encodeURIComponent(a)}try{var B="220620-1731",r=location.origin||location.protocol+"//"+location.hostname+(location.port?":"+location.port:""),e=c.getElementById("bn_"+l),p=Math.random().toString(36).substring(2,15),q=(new Date).getTime(),m,d,b,k,v;e?n():"loading"==c.readyState?c.addEventListener("DOMContentLoaded",n):f("!bn")}catch(a){w(a)}})(window,document,"djCAsWYg9c"); .rec-desc {padding: 7px !important;}
Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)



