Bos Bulog Minta Reward Margin Fee 10% ke Pemerintah, Ini Alasannya

cnbcindonesia.com
3 jam lalu
Cover Berita
Foto: Direktur Utama (Dirut) Bulog Ahmad Rizal Ramdani saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di pergudangan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (27/11/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perum Bulog mengusulkan adanya kenaikan margin fee sebesar 10% dalam menjalankan penugasan pemerintah. Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan, permintaan tersebut sebagai reward pemerintah kepada Perum Bulog atas keberhasilan melaksanakan penugasan penyerapan hasil panen gabah beras petani nasional yang telah mencapai lebih dari 3 juta ton setara beras.

Ia menuturkan, usulan ini pun sedang dibahas oleh pemerintah dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas). Pembahasan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat peran Bulog dalam mendukung swasembada pangan nasional tahun 2025.

Ahmad Rizal menyebut, dalam Rakortas ini, pemerintah akan melanjutkan proses usulan reward ini ke tahapan berikutnya sesuai dengan ketentuan.


Baca: Bos Bulog Buka-bukaan Soal Wacana Beras Satu Harga

Menurutnya, usulan ini dipandang sebagai langkah suportif atas beban penugasan publik kepada Bulog yang terus meningkat. Penyesuaian margin fee ini mengacu pada asas kesetaraan, dengan merujuk pada skema penugasan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) strategis lainnya seperti PLN dan Pertamina yang memperoleh margin fee sebesar 10% dalam menjalankan penugasan pemerintah.

"Dengan naikkan margin yang setara dengan BUMN lain. Karena udah ada contoh yang lain, kenapa kita nggak bisa naikkan? Nah dengan harapan, dengan naik margin 10%," ujarnya saat ditemui di Kantornya, Senin (29/12).

Dengan kenaikan margin fee sebesar 10% maka dapat memulihkan keuangan Perum Bulog dari yang sebelumnya merugi menjadi untung hingga Rp 2,1 triliun.

Jika margin fee 10% dapat diterapkan, maka keuntungan yang diperoleh dapat berdampak baik bagi pendistribusian beras kepada masyarakat. "Harapannya, beras bisa satu harga dari Sabang sampai Merauke," tuturnya.

Ia menyebut, konsep penjualan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dengan satu harga dari Sabang sampai Merauke. Usulan ini mengacu pada patokan harga di zona termurah saat ini, sebagai upaya menciptakan keadilan harga dan mengurangi disparitas antarwilayah.

Margin yang saat ini berlaku cukup membebani karena ditengah penugasan pemerintah, juga dibebani bunga pinjaman bank Himbara yang cukup tinggi.

Selain itu, pemanfaatannya diarahkan pada revitalisasi aset, pembaruan infrastruktur pascapanen, serta penguatan sistem logistik pangan nasional. "Dengan penyesuaian margin fee, diharapkan neraca keuangan Bulog yang selama ini negatif dapat menjadi positif, sehingga Bulog semakin optimal dalam menjalankan mandat pemerintah," pungkasnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Serapan Gabah Bulog Tembus 100% dari Target

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kejari Pagar Alam Tetapkan Dua Tersangka Baru Kasus Korupsi Pelebaran Bahu Jalan
• 3 jam lalutvrinews.com
thumb
Pemerintah Imbau WFA Selama Libur Nataru, Coworking Space di Jakarta Ramai Dikunjungi
• 5 jam lalurepublika.co.id
thumb
KSPI Bakal Gugat UMP DKI 2026 ke PTUN, Ancam Demo Panjang
• 3 jam lalujpnn.com
thumb
Pemerintah Genjot Pemulihan Pasar Tradisional Pascabencana Sumatera
• 2 jam lalukatadata.co.id
thumb
Kapten Persib Senang Realisasikan Target Tutup 2025 di Puncak Klasemen Super League 2025-2026
• 6 jam lalutvonenews.com
Berhasil disimpan.