Zelensky Bantah Tuduhan Rusia Terkait Serangan Drone ke Kediaman Putin

mediaindonesia.com
8 jam lalu
Cover Berita

PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelensky secara tegas membantah tuduhan Rusia yang menyebut negaranya meluncurkan serangan pesawat tak berawak (drone) ke salah satu kediaman Presiden Vladimir Putin. Zelensky justru menuding balik Moskow tengah berupaya menyabotase proses perundingan damai yang sedang diupayakan.

Menteri Luar Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, sebelumnya mengklaim Kiev telah meluncurkan 91 drone jarak jauh semalam yang menargetkan kediaman negara Putin di wilayah Novgorod, barat laut Rusia. Meski mengklaim semua drone berhasil dihancurkan tanpa menimbulkan korban, Lavrov menyatakan Moskow akan meninjau ulang posisi mereka dalam negosiasi damai.

"Mengingat kemerosotan akhir dari rezim kriminal Kiev, yang telah beralih ke kebijakan terorisme negara, posisi negosiasi Rusia akan direvisi," ujar Lavrov dalam pernyataan di Telegram pada Senin (29/12).

Zelensky: Kebohongan Tipis untuk Alasan Perang

Menanggapi hal tersebut, Zelensky menyebut klaim Moskow sebagai "kebohongan tipis Rusia" yang sengaja dibuat untuk memberi alasan bagi Kremlin guna melanjutkan serangan ke Ukraina.

Melalui unggahan di platform X, Zelensky menekankan pentingnya respons dunia internasional. "Sangat krusial bagi dunia untuk tidak diam sekarang. Kita tidak boleh membiarkan Rusia merusak upaya pencapaian perdamaian yang abadi," tulisnya.

Tuduhan serangan ini muncul hanya berselang sehari setelah pertemuan antara Zelensky dan Presiden AS Donald Trump di Florida untuk membahas rencana perdamaian. Dalam pertemuan tersebut, Trump mengeklaim kesepakatan jaminan keamanan untuk Ukraina selama 15 tahun sudah hampir mencapai "95 persen" final. Namun, isu wilayah Donbas dan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia masih menjadi kendala besar.

Tanggapan Trump dan Reaksi Kremlin 

Gedung Putih mengonfirmasi Presiden Trump telah melakukan panggilan telepon dengan Vladimir Putin menyusul pembicaraannya dengan Zelensky. Ajudan kebijakan luar negeri Kremlin, Yuri Ushakov, mengeklaim Putin melaporkan dugaan serangan tersebut kepada Trump.

Ushakov menyebut Trump merasa geram setelah mendengar kabar tersebut. Namun, dalam konferensi pers, Trump memberikan jawaban yang lebih hati-hati saat ditanya mengenai bukti serangan tersebut.

"Kita akan cari tahu nanti. Anda mengatakan mungkin serangan itu tidak terjadi, itu juga mungkin terjadi, saya rasa. Tapi Presiden Putin memberi tahu saya pagi ini bahwa serangan itu memang terjadi," ujar Trump.

Saat ini, situasi perundingan berada di titik rawan. Rusia menegaskan bahwa meski mereka akan merevisi posisi negosiasi, mereka belum berencana keluar dari proses dialog dengan Amerika Serikat. (BBC/Z-2)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kasus Nenek Elina, DPR : Negara tak Boleh Kalah dari Premanisme Berkedok Ormas
• 21 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Modus Top Up Dana, Ammak Gondol Uang Rp 3 Juta dan Berakhir Ditangkap Polisi
• 42 menit laluviva.co.id
thumb
Polri Bangun 436 Sumur Bor untuk Korban Bencana di Sumatera
• 21 jam laludetik.com
thumb
Influenza Tipe A Berbahaya pada Anak dengan Komorbid
• 17 menit lalumediaindonesia.com
thumb
Korea Utara Uji Coba Rudal Jelajah Jarak Jauh di Bawah Pengawasan Kim Jong Un
• 20 jam laluerabaru.net
Berhasil disimpan.