Keputusan ini diambil setelah melalui diskusi intensif antara manajemen PSIM dengan sang pemain.
Manajer PSIM, Razzi Taruna, menjelaskan bahwa langkah transfer ini merupakan hasil kesepakatan yang telah dipikirkan secara matang. “Kami berdiskusi untuk mencari solusi terbaik bersama-sama. Akhirnya, kami sepakat melepas Rafinha ke PSIS Semarang,” kata Razzi Taruna.
Manajemen memberikan apresiasi tinggi atas dedikasi Rafinha selama berseragam Laskar Mataram. Razzi menilai sang pemain memiliki andil besar dalam prestasi tim hingga saat ini.
“Kami berterima kasih kepada Rafa atas kontribusinya selama ini, dari musim lalu sampai sekarang. Dia sudah banyak membantu PSIM, termasuk menjadi bagian penting klub saat promosi ke kasta tertinggi,” tutur Razzi.
Baca Juga :
Hasil Super League: Persebaya Kembali ke Jalur Kemenangan dengan Melumat PersijapMemang, meski punya andil besar bagi proses promosi PSIM ke kasta tertinggi dan kini berlaga di BRI Super League 2025/26, Rafinha tercatat minim menit bermain musim ini.
Dari 15 laga yang sudah dijalani PSIM musim ini, Rafinha hanya punya kesempatan di tiga pertandingan saja dengan mencatat total 59 menit bermain.
Rafinha sendiri merasa misinya di PSIM telah tuntas seiring keberhasilan tim promosi ke kasta tertinggi. Dia merasa bangga bisa menjadi bagian dari sejarah kebangkitan Laskar Mataram.
“Saya datang ke sini dengan misi membawa PSIM naik ke kasta tertinggi. Ketika musim berakhir dan PSIM promosi, saya merasa sangat senang dan bangga,” ungkap Rafinha.
Dia sendiri mengaku berat meninggalkan Yogyakarta karena memiliki ikatan emosional yang mendalam dengan tim, suporter Laskar Mataram, dan Kota Gudeg. “Saya rasa, saya tidak akan pernah merasakan momen seperti ini lagi. Perasaan saya sekarang campur aduk, antara sedih dan senang,” tambahnya.
Meski harus berpisah, Rafa tetap memberikan dukungan penuh kepada rekan-rekannya. Ia ingin melihat PSIM terus konsisten berprestasi di papan atas BRI Super League 2025/26.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ASM)





