Kulon Progo: Peristiwa bencana hidrometeorologi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berdampak pada kunjungan ke destinasi wisata, khususnya di Kabupaten Kulon Progo. Kondisi itu terjadi di destinasi wisata di kawasan Perbukitan Menoreh, Kabupaten Kulon Progo.
Pengelola Desa Wisata Tinalah di Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Bambang Dwi mengatakan kunjungan wisatawan pada akhir tahun 2025 turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Selisih penurunan diperkirakan mencapai 1.000 lebih wisatawan.
"Biasanya untuk akhir tahun wisatawan yang berkunjung ke Tinalah bisa mencapai 9.000 orang lebih," kata Bambang pada Senin, 29 Desember 2025.
Baca Juga :
Mau ke Candi Prambanan Saat Tahun Baru? Ini Tarif Tiket dan Cara ke Lokasinya"Padahal, kami selalu memastikan lokasi kegiatan dan rumah warga untuk live in berada di zona yang aman dari risiko longsor," kata dia.
Pegunungan Menoreh dilihat dari Punthuk Setumbu (Risanprasetyo/Febri Ady Prasetyo/commons.wikimedia.org)
Hal senada disampaikan Ketua Desa Wisata Widosari, Heri Susanto. Menurutnya, kunjungan wisata masih berpotensi meningkat saat cuaca cerah, namun tren penurunan tetap terasa.
Ia menjelaskan pada periode 22-27 Desember 2024 angka kunjungan wisatawan ke Desa Wisata Widosari mencapai 686 orang. Sementara, angka pada momen serupa tahun ini menurun.
"Pada 2025 ini dari 22 sampai 27 Desember hanya 421 wisatawan yang berkunjung," ucap dia.
Sebelumnya, longsor sempat terjadi di kawasan Perbukitan Menoreh Kabupaten Kulon Progo. Salah satu dampak longsor tersebut hingga mengganggu akses jalan.


